Mengadu domba dan perselisihan antara yang lain dan perselisihan antara

Berikut ini adalah pertanyaan dari mangoyin6120 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Mengadu domba dan perselisihan antara yang lain dan perselisihan antara satu pihak dengan yang lain adalah arti dari …..

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Mengadu domba dan perselisihan antara yang lain dan perselisihan antara satu pihak dengan yang lain adalah arti dari namimah.

Pembahasan

Perbuatan namimah

Contoh dari bentuk perbuatan namimah ini diantaranya yaitu :

Membuat fitnah sehingga menimbulkan keresahan.

Gemar untuk mengumbar-ngumbar aib orang lain yang bersifat keburukan.

Membuat suatu kabar atau berita yang mengada-ada alias bohong.

Contoh-contoh perilaku diatas dapat membuat keresahan yang timbul diantara pihak satu dengan pihak lain, dan juga kepada para masyarakat.

Perbuatan namimah yakni suatu akhlak yang buruk nan tercela, dimana menyebabkan terjadinya adu domba diantaranya. Sehingga dalam Islam, Allah melarang kepada hamba-hamba-Nya untuk berbuat namimah.

Dampak negatif yang ditimbulkan dari perilaku namimah adalah :

Akan terjadinya banyak kesalahpahaman.

Terjadinya kerisihan.

Menimbulkan keributan dan adu domba.

Membuat hubungan diantaranya menjadi putus, dan menimbulkan rasa kebencian dan permusuhan diantaranya.

Tidak dapat menghindarkan dirinya dari siksa kubur.

Mendapatkan dosa yang besar bagi pelakunya.

Tidak akan masuk surga bagi orang-orang yang gemar berbuat namimah.

Berikut surah Al-Humazah ayat 1 bagi orang yang gemar mengumpat dan berbuat namimah :

وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ

"Celakalah bagi setiap pengumpat lagi pencela." [QS. Al-Humazah: 1].

Dan terdapat juga dalam hadits berikut :

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ. (متفق عليه)

"Tidak masuk Surga orang yang suka mengadu domba." [HR. Muslim].

Bagi umat-umat Muslim, sebelum mencerna kabar atau berita yang disebar sebaiknya kita harus teliti dahulu apakah berita yang dibawakan adalah benar atau tidak agar tidak timbulnya perselisihan antar sesama Muslim. Hal tersebut tercantum dalam surah Al-Hujurat ayat 6 :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ جَاۤءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْٓا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًاۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu." [QS. Al-Hujurat: 6].