Carilah dalil yang menjelaskan larangan bermegah-megahan dalam hidup:a)Dalil Al-Qur'anb)Dalil Haditsc)Dalil

Berikut ini adalah pertanyaan dari hamy46415 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Carilah dalil yang menjelaskan larangan bermegah-megahan dalam hidup:a)Dalil Al-Qur'an
b)Dalil Hadits
c)Dalil Hadits

tolong kak​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Surah At-Takasur (bermegah-megahan) adalah surah ke-102 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 8 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Al-Qur'an Surat At-Takatsur Ayat 1-8. أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ 1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, حَتَّىٰ زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ 2. sampai kamu masuk ke dalam kubur. كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ 3. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ 4. dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ 5. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ 6. niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ 7. dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin. ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ 8. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).

Asbabun Nuzul.

Surah at-Takatsur ayat 1-2 turun berkenaan dengan dua kabilah Ansar: Bani Haritsah dan Banil Harits yang saling menyombongkan diri dengan kekayaan dan keturunannya. Mereka saling bertanya:” Apakah kalian mempunyai pahlawan segagah dan secekatan si anu?” Mereka saling menyombongkan diri dengan kedudukan dan kekayaan orang-orang yang masih hidup. Mereka saling mengajak pergi ke kuburan untuk menyombongkan kepahlawanan golongannya yang sudah gugur dengan menunjukkan kuburannya. Ayat ini turun sebagai teguran kepada orang-orang yang hidup bermegah-megah sehingga ibadahnya kepada Allah terlalaikan. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Buraidah) Kandungan Al-Qur'an Surat At-Takatsur. Pokok kandungan surah at-Takatsur adalah tentang perilaku manusia yang suka bermegah-megahan dalam soal kehidupan duniawi sehingga menyebabkan melalaikan dari tujuan hidupnya, yaitu taat kepada Allah Swt. Ia baru akan menyadari kesalahannya jika maut sudah menjemputnya. Allah Swt sangat mencela perilaku yang bermegah-megahan dan membangga-banggakan status sosial. Allah Swt menjelaskan bahwa kelak, di akhirat nanti Allah Swt akan menyediakan tempat bagi mereka yaitu neraka jahim dan mereka benar-benar kekal di dalamnya. Di akhir surah Allah Swt menegaskan bahwa pada hari kiamat nanti manusia akan dimintai pertanggung jawaban tentang kenikmatan yang dimegah-megahkan ketika di dunia itu. Setelah kita memahami kandungan surah at-Takatsur pasti timbul keinginan pada diri kita untuk menghindari perbuatan-perbuatan tercela tersebut, pastikan bahwa kita mampu dengan berharap pertolongan dari Allah Swt. Sebagai kesimpulannya dari surah at- Takatsur adalah : 1. Surah at-Takatsur mengungkap tentang perilaku orang yang membanggakan kemewahan dunia dan bermegah-megahan sehingga melalaikan kehidupan akhirat. 2. Orang yang berperilaku bermegah-megahan menganggap bahwa ia akan memperoleh kenikmatan yang abadi, padahal kehidupan dunia adalah bersifat sementara, dan kelak mereka pasti akan dimintai pertanggung jawaban tentang harta yang dimiliki serta yang mereka bangga-banggakan di dunia. 3. Surah at-Takatsur mengiformasikan tentang ancaman siksa yaitu berupa neraka. tempat bagi orang-orang yang suka bermegah-megahan dan membanggakan harta sehingga melalaikan tujuan kehdupan hakiki kelak akan berada di neraka Jahim. Setelah kita mempelajari kandungan yang terdapat pada surah di atas, maka kita harus mampu mengambil hikmah akibat dari perbuatan tercela yang diungkapkan dalam surah tersebut. Dalam penerapannya kita harus mampu menghindari prilaku tercela tersebut, antara lain dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Tidak membangga-banggakan harta yang dimiliki. 2. Memilih pola hidup sederhana tapi bermartabat. 3. Tidak menjadikan harta kekayaaan sebagai tujuan hidup. 4. Harta kekayaan yang dimiliki tidak menjadikan lalai dalam mengingat Allah Swt. 5. Bersikap selektif dalam mencari harta dengan tidak menghalalkan segala cara. 6. Mencari harta yang halal dan thayyib adalah bersifat wajib. 7. Menganggap bahwa harta kekayaan yang dimiliki adalah amanah yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan Allah Swt

follow ya dan jadikan jawabann terbaik dan dilike sekian makasih ya

follow juga akun Ig [email protected]_26092009

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh sugia7086 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 05 Jun 21