Jawaban:

Jenis wakaf menjadi tiga, yaitu wakaf khairi, wakaf ahli, dan wakaf musytarak.

Wakaf khairi

wakaf yang digunakan untuk kebaikan yang terus menerus dan tahan lama. Pihak pemberi wakaf (wakif) mensyaratkan bahwa wakaf harus digunakan untuk menyebar manfaat jangka panjang, contohnya masjid, madrasah/sekolah, perpustakaan, dan bentuk lainnya untuk kesejahteraan masyarakat.

Wakaf Ahli

wakaf yang manfaatnya ditujukan untuk keturunan wakif/pemberi wakaf. Wakaf ini dilakukan oleh wakif kepada kerabat atau keluarganya.

Contohnya adalah ada seorang wakif yang membagikan harta wakafnya kepada kerabatnya seperti kelurga pamannya, keluarga bibinya dll

Wakaf Musytarak

wakaf yang manfaatnya ditujukan untuk keturunan wakif dan masyarakat umum, contohnya yaitu yayasan yang berdiri di atas tanah wakaf, pembebasan sumur pribadi untuk digunakan oleh masyarakat luas.

Akta ikrar wakaf sebagaimana diatur dalam Pasal 32 angka (4) PP No 42 Tahun 2006, paling sedikit memuat:

• Nama dan identitas wakif
• Nama dan identitas nazhir
• Nama dan identitas saksi
• Data dan keterangan harta benda wakaf [yang diwakafkan]
• Peruntukan harta benda wakaf (mauquf ‘alaih)
• Jangka waktu wakaf.

Khusus untuk wakaf uang, sertifikat wakaf uang sekurang-kurangnya memuat keterangan mengenai:

• Nama LKS [lembaga keuangan syariah] penerima wakaf uang
• Nama wakif
• Alamat wakif
• Jumlah wakaf uang
• Peruntukan wakaf
• Jangka waktu wakaf
• Nama nazhir yang dipilih
• Alamat nazhir yang dipilih
• Tempat dan tanggal penerbitan sertifikat wakaf uang

Penjelasan:

Semoga membantu