Berikut ini adalah pertanyaan dari syamilafif40 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Penjelasan:
A. Fi’il Mabni Ma’lum
Pengertian fi’il mabni ma’lum
اَلْفِعْلُ الْمَبْنِيُ لِلْمَعْلُوْمِ هُوَ مَا يُذْكَرُ مَعَهُ فَاعِلُهُ
Fi’il mabni ma’lum adalah fi’il yang disebutkan fa’ilnya. Contoh:
خَلَقَ اللهُ الْإِنْسَانَ ضَعِيْفًا
يَكْتُبُ الْمُدَرِّسُ الدَّرْسَ
أَعْطَى عَامِرٌ أَحْمَدَ طَعَامًا
Terjemah:
Allah menciptakan manusia dalam keadaan lemah.
Guru menulis pelajaran.
Amir memberi makanan kepada Ahmad.
Ketiga kalimat di atas terdapat fi’il ma’lum karena terdapat fa’ilnya.
B. Fi’il Mabni Majhul
Pengertian fi’il mabni majhul
اَلْفِعْلُ الْمَبْنِيُ لِلْمَجْهُوْلِ هُوَ مَا يُحْذَفُ فَاعِلُهُ وَحل الْمفعول بِه مكانَه وسُمِيَ نَائِبُ الْفَاعِلِ
Fi’il mabni majhul adalah fi’il yang dibuang fa’ilnya dan maf’ul bih menempati fa’il dan dinamakan naibul fa’il. Contoh:
خُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيْفًا
يُكْتَبُ الدَّرْسُ
أُعْطِيَ أَحْمَدُ طَعَامًا
Terjemah:
Manusia diciptakan dalam keadaan lemah.
Pelajaran ditulis.
Ahmad diberi makanan.
Fi’il mabni ma’lum bisa menjadi mabni majhul dengan cara:
1. Pada fi’il madhi dikasrahkan huruf kedua terakhir dan didhammahkan huruf yang berharakat sebelumnya. Contoh:
ضَرَبَ ← ضُرِبَ
تَسَلَّمَ ← تُسُلِّمَ
اِسْتَغْفَرَ ← اُسْتُغْفِرَ
2. Fi’il madhi ajwaf atau yang ain fi’ilnya huruf illat maka ain fi’ilnya diganti menjadi ya’ sukun dan dikasrahkan huruf sebelum ya’. Contoh:
قَالَ ← قِيْلَ
زَادَ ← زِيْدَ
3. Fi’il mudhari’ menjadi mabni majhul dengan didhammahkan huruf pertamanya dan difathahkan huruf kedua terkahir. Contoh:
يُكْرِمُ ← يُكْرَمُ
يَجْتَمِعُ ← يُجْتَمَعُ
يُعَلِّمُ ← يُعَلَّمُ
4. Fi’il mudhari’ yang huruf kedua terakhirnya adalah wawu atau ya’ maka ditukar menjadi alif. Contoh:
يَقُوْلُ ← يُقَالُ
يَسْتَفِيْدُ ← يُسْتَفَادُ
C. Perbedaan Fi’il Ma’lum dan Fi’il Majhul
Perbedaan antara fi’il ma’lum dan majhul dari segi lafadznya tidak perlu dijelaskan secara panjang lebar lagi karena sudah dijelaskan sebelumnya.
Dari segi makna fi’il ma’lum dan majhul bisa disamakan dengan konsep kata kerja aktif dan pasif. Fi’il ma’lum sama dengan kata kerja aktif dan fi’il majhul sama dengan kata kerja pasif yang apabila diterjemahkan biasanya diawali “di”. Mari kita telaah kedua kalimat berikut:
خَلَقَ اللهُ الْإِنْسَانَ ضَعِيْفًا
خُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيْفًا
Artinya:
Allah “menciptakan” manusia dalam keadaan lemah.
Manusia “diciptakan” dalam keadaan lemah.
Perlu diingat!
Konsep kalimat aktif dan pasif dalam bahasa Melayu atau Indonesia berbeda dengan konsep dalam bahasa Arab. Perbedaan tersebut adalah dalam bahasa Indonesia kalimat pasif boleh dimunculkan subjeknya sedadngkan dalam bahasa Arab harus dibuang. Coba perhatikan kalimat berikut!
Saya dipukul oleh Irfan.
Kalimat di atas adalah kalimat pasif namun dimunculkan subjeknya. Maka jangan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab seperti ini:
ضَرَبْتُ بِعِرْفَان
Walaupun dalam bahasa Indonesianya kata kerja pasif tetapi apabila dimunculkan subjeknya maka diterjemahkan ke bahasa Arab menjadi fi’il ma’lum atau kata kerja aktif. Terjemah yang benar dari kalimat di atas adalah:
ضَرَبَنِيْ عِرْفَانُ
Sekian sekilas tentang fi’il ma’lum dan majhul. Semoga menambah khazanah ilmu kita dalam gramatikal bahasa Arab.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh tegarrahmadani1 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 04 Jan 22