-4 prinsip perjuangan Sultan Zainal Abidin*no asalan!!​

Berikut ini adalah pertanyaan dari VINO619 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

-4 prinsip perjuangan Sultan Zainal Abidin*


no asalan!!​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Sultan Zainal Abidin adalah Sultan dari kerajaan Tidore dan menjadi Gubernur pertama Irian Barat.

Adapun empat  prinsip perjuangan Sultan Zainal Abidin antara lain:

  • Selalu mengedepankan cara-cara diplomasi dalam perjuangan meraih kemerdekaan.
  • Memiliki rasa nasionalisme yang tinggi terbukti dengan keinginan Sultan Zainal abidin untuk bergabung dengan Republik Indonesia saat presiden Soekarno menawarkan untuk bergabung.
  • Sultan Zainal Abidin sangat moderat kendati beliau mengecap pendidikan modern di Belanda, beliau masih mempertahankan nilai dan tradisi melalui peraturan "Kie Se Kolano" yang  telah digunakan selama 859 tahun sejak dari Sultan Saifuddin ( 1108-1967 M ) dimana isi peraturannya mampu menyatukan keanekaragaman suku, ras, agama dan budaya.
  • Kendati Sultan menganut agama Islam, beliau sangat toleran terhadap penganut agama yang lain, ini terlihat saat beliau mengizinkan penginjil masuk ke Irian Barat.

Penjelasan:

Sejarah Kerajaan Tidore

Zaman Dahulu daerah Maluku meliputi Ternate, Tidore, Makian, dan Moti. Keempat wilayah ini bernama “Moloku Kie Raha” yang artinya “persatuan empat Kolano (kerajaan)".

Pasca perjanjian Moti pada abad ke-14 Masehi, Kerajaan Makian pindah ke Bacan (Halmahera Selatan), sedangkan Kerajaan Moti pindah ke Jailolo (Halmahera Barat). Hanya tinggal Kerajaan Tidore dan Kerajaan Ternate yang tetap hidup berdampingan kendati kedua kerajaan ini kerap bersaing satu sama lain.

Raja pertama Tidore adalah Sahajati yang merupakan saudara Mayshur Malamo, raja pertama Kerajaan Ternate.

Penguasa Tidore yang pertama masuk Islam adalah Ciriliyati dengan gelar Sultan Jamaluddin (1495-1512). Sejak itu, Kerajaan Tidore pun berubah menjadi kerajaan bercorak Islam dengan gelar kesultanan.

Masa emas dan kejayaan Kesultanan Tidore terjadi pada masa Sultan Saifuddin (1657-1689 M)  dan Sultan Nuku yang berjuluk The Lord of Fortune pada abad ke-19. Merekaberhasil membawa kemajuan hingga Tidore disegani oleh kerajaan-kerajaan lain di Kepulauan Maluku.

Sultan Nuku memperluas wilayah kekuasaan Tidore sampai ke Papua bagian Barat, Kepulauan Kei, Kepulauan Aru, bahkan sampai Kepulauan Pasifik dan berhasil menyatukan Ternate dan Tidore dalam melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda yang dibantu Inggris.

Kegemilangan mengusir bangsa asing membuat Kesultanan Tidore mencapai kemajuan dengan pesat sebagai negeri yang diberkati dan berdaulat.

Di tengah puncak kejayaan dalam suasana damai dan makmur, Sultan Nuku berpulang pada 14 November 1805 dalam usia 67. Sepeninggal Sultan Nuku, Belanda kembali mengincar Tidore. Dengan banyaknya polemik internal di dalam Kesultanan Tidore,  akhirnya Kesultanan Tidore jatuh dalam penguasaan Belanda.

Seiring kemerdekaan Indonesia pada 1945, Kesultanan Tidore dibawah kepemimpinan Sultan Zainal Abidin, menyatakan diri bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Tanggal 4 Mei 1962, ia ditunjuk sebagai gubernur tetap Propinsi Irian Barat dan diperbantukan dalam Operasi Mandaladi Makassar(TRIKORA) Perjuangan Pembebasan Irian Barat.

Sultan Zainal Abidin Syah memegang jabatan gubernur Irian Barat sampai tahun 1961, beliau menetap di Ambon hingga wafat pada tanggal 4 Juli 1967 kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kapahaha Ambon.

Pada tanggal 11 Maret 1986, pihak keluarga kesultanan Tidore memindahkan kerangka Sultan Zainal Abidin ke Soa Sio Tidoredan disemayamkan diSonyine Salaka (Pelataran Emas) Kedaton Kie Soa-Sio Kesultanan Tidore.

Beberapa peninggalan sejarah Kesultanan Tidore yang masih tersisa adalah Istana Kadato Kie serta Benteng Torre dan Tahula.

Pelajari Lebih Lanjut

Materi tentang perlawanan Ternate terhadap Portugis

yomemimo.com/tugas/38992608

Detail Jawaban

Kelas : 9

Mapel : IPS

Bab :11- Perjuangan Bangsa Indonesia Merebut Irian Barat

Kode : 9.10.11

Kata Kunci : Zainal Abidin, Tidore, Diplomasi, Trikora

#AyoBelajar

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh endahsolutions77 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 09 Mar 22