Berikut ini adalah pertanyaan dari tyasningrum50 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
eloktriyuli12345
01.04.2020
B. Daerah
Sekolah Menengah Pertama
terjawab
Dalan Pilihan
Dening : Ibu Sunami
Yen dalan iki kang kok pilih
Tatanen atimu, kencengna tekadmu
Sangua kagunan lan kawegigan
Awit dalan ild rumpil, kaya wotogal- agil
Akeh dhemit, akeh buta cakil kang jail
Kang koksandhang pancen ora kena kograyang
Kang kokgendhong pancen dudu emas barleyan segenthong
Amung pusaka kuna saka galihe kayu jati
Aja sambat yen kena en
Aja wedi yen ana gerenge kang jaga wana
Panas udan, ngelak ngelih aja njelih
Nadyan akeh woh-wohan kang gumandhuling pinggir marga
Aja kok gepok, aja kok senggol, awit iku woh isi wisa
Yen dalan iki kang kopilih
Pancen kudu sangu ati putih
Tekadmu kudu waja, getihmu kudu abang mbranang
Ing pucuke marga kana, ana rembulan tanpa mega
Gilar-gilar binarung swara ngrangin tembang dhandhanggula
Nora gampang anggayuh budi utami
Lan tindak kang prasaja
1. Apa irah irahan geguritan ing dhuwur?
2. Sapa sing nganggit geguritan ing dhuwur?
3. Apa tema ing geguritan ing dhuwur?
4. Basa rinengga apa kang kinandhut ing geguritan mau?
5. Apa gagasan baku geguritan pada 1?
6. Apa gagasan baku geguritan pada 2?
7. Apa gagasan baku geguritan pada 3?
8. Apa gagasan baku geguritan pada 4?
9. Apa gagasan baku geguritan pada 5?
10. Pesan moral apa kang kinandhut ing geguritan mau?
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Ikhlas artinya memurnikan tujuan ber-taqarrub kepada Allah SWT dari hal-hal yang mengotorinya. Arti lainnya: menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan dalam segala bentuk ketaatan. Ikhlas adalah syarat diterimanya amal saleh yang dilaksanakan sesuai dengan sunah Rasulullah SAW.
Dalam QS al-Bayyinah ayat 5, Allah SWT berfirman, "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan ke pada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka men dirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus."
Ustaz Ali Akhmadi menyebutkan, agama Islam merupakan agama yang bersih dari kesyirikan dan ria. Ikhlas menjadi kunci utama dalam menjalankan segala ibadah dan ketentuan yang diperintahkan oleh Allah SWT. Dalam hadis riwayat Abu Dawud dan an-Nasai dituliskan, "Sesungguhnya Allah Subha nahu Wata'ala tidak menerima suatu amal kecuali jika dikerjakan murni ka rena-Nya dan mengharapkan wajah-Nya."
Keikhlasan juga disebut banyak dibahas dalam Alquran. Dalam QS al- An'am ayat 162, Nabi Muhammad SAW berkata, "Katakanlah sesungguhnya sha latku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah Rabb semesta alam." Ini menunjukkan keikhlasan dan kepasrahan yang dilakukan Rasulullah dalam menjalankan kehidupannya.
"Seluruh kehidupan ini adalah ibadah. Kegiatan amal itu ada macam-macamnya, tapi jika dikelompokkan berda sarkan niat maka menjadi dua. Ada yang karena Allah dan Rasul dan ada yang ditambah dengan tujuan lainnya," ujar Ustaz Ali.
Suatu kelompok amal juga diawali dari niat. Siapa pun yang perbuatan hijrahnya betul-betul semata-mata karena Allah SWT dan Rasulnya, maka semua ibadah itu diterima oleh Allah SWT. Seseorang itu juga akan menda patkan kenikmatan di dunia maupun akhirat. Namun, jika seseorang mela kukan sesuatu karena dunia, ia akan mendapatkan dunia tanpa mendapatkan akhirat.
Dalam QS an-Nisa ayat 134 Allah SWT berfirman, "Barang siapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi) karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Men dengar lagi Maha Melihat."
Dalam QS as-Syura ayat 20 juga dituliskan, "Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan ba rang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagian pun di akhirat."
Dalam surah lainnya, yakni QS Hud ayat 15, Allah SWT kembali menegaskan akan kenikmatan dunia dan akhirat dari munculnya niat dan keikhlasan. Dalam ayat tersebut Allah berfirman, "Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan."
Ustaz Ali menyebut semua tentang niat dan keikhlasan serta nikmat yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya telah dituliskan dengan gamblang dalam Alquran. Jika ada orang yang sibuk de ngan urusan kepada Allah SWT, dalam Al quran dijamin meski ia tidak meminta kenikmatan di dunia akan tetap diberi kan. Namun, bagi seorang hamba yang hanya berorientasi pada dunia, ia mendapatkan dunia tanpa mendapatkan akhirat.
"Catatan rezeki yang diberikan Allah kepada hamba-Nya sudah diberikan 50 ribu tahun sebelum Allah menciptakan alam semesta," ujarnya. Ia pun menyebutkan, meski rezeki seseorang sudah dijamin, ikhtiar tetap diperlukan untuk menunjukkan kesungguhan dan ditujukan karena Allah SWT.
Kata ikhlas memang gampang untuk diucapkan, tetapi susah untuk dilaksa nakan. Terkadang sudah merasa ikhlas, tapi beberapa menit kemudian bisa jadi ada masalah sehingga niat ikhlas tadi men jadi batal. Kalau ikhlas yang dira sakan karena Allah, tidak akan ada omong an di belakang.
QS Fatir ayat 10 menegaskan tentang apa yang didapatkan seorang hamba adalah sama dengan apa yang ia ucap kan. Dalam ayat tersebut Allah SWT ber firman, "Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allahlah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. Dan rencana jahat mereka akan hancur."
Dari Abu Sa'id ra dalam HR Muslim disebutkan, Rasulullah bersabda, "Pada hari kiamat kelak setiap pengkhianat akan membawa bendera yang dikibar kan nya tinggi-tinggi sesuai dengan peng khianatannya. Ketahuilah, tak ada peng khianatan yang lebih besar daripada pengkhianatan seorang penguasa terhadap rakyatnya."
"Ikhlas ini memang tidak mudah, apalagi untuk Allah SWT. Ciri-ciri orang yang ikhlas, dia tidak banyak bicara ketika melakukan suatu hal dan niat dari awal ditujukan kepada Allah. Sikapnya juga sama ketika mendapatkan pujian atau celaan," ujar Ustaz Ali.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh srimahyoni7gmailcom dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 06 Jul 21