perilaku mandiri tentang kisah nabi AyubplISS tolong jawabbbb​

Berikut ini adalah pertanyaan dari ellyrhiana pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Perilaku mandiri tentang kisah nabi Ayub

plISS tolong jawabbbb​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Nabi Ayub ‘alaihissalam dikenal ketakwaannya, kekayaannya, kedermawanan, serta kisah cobaan yang menimpa dirinya. Dalam kisahnya, Nabi Ayub pun melakukan apa yang saat ini kita sedang lakukan di tengah musibah pandemi Covid-19, yakni ‘isolasi mandiri’. Apa yang dilakukan oleh Nabi Ayub pun dapat kita ambil hikmahnya.

Selain akhlaknya yang mulia, Nabi Ayub ‘alaihissalam juga diberikan karunia keluarga yang sempurna, beliau pun dikaruniai harta yang berlimpah.

Namun setelah itu, beliau diuji Allah Subhanahu wa Ta‘ala dengan penyakit yang menimpa badannya, juga mengalami musibah yang menimpa harta dan anaknya, semua pun sirna.

Beliau diuji terkena penyakit kulit, yaitu judzam (kusta atau lepra). Yang selamat pada dirinya hanyalah hati dan lisan yang beliau gunakan untuk banyak berzikir pada Allah sehingga dirinya terus terjaga.

Semua orang ketika itu menjauh dari Nabi Ayub hingga ia mengasingkan diri di suatu tempat. Hanya istrinya sajalah yang mau menemani Nabi Ayub atas perintahnya. Sampai istrinya pun merasa lelah hingga mempekerjakan orang lain untuk mengurus suaminya. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 5: 349)

Karena sikap Nabi Ayub yang bersabar, berserah diri, dan bertawakkal kepada Allah dalam menyikapi penyakit yang menimpa dirinya, maka Allah akhirnya mengabulkan do‘anya. Allah juga melenyapkan berbagai penyakit yang ada padanya sehingga sembuh lahir batin.

Allah mengembalikan keluarganya kepadanya untuk lebih sempurna kebahagiaannya. Dan terakhir, Allah telah melipatgandakan jumlah keturunan Nabi Ayub sebagai suatu rahmat kepada hamba-Nya yang sabar.

Al-Qur‘an telah mengungkapkan kisah-kisah para nabi untuk menjadi peringatan dan pelajaran bagi semua orang yang beriman dan beribadah kepada Allah, bahwa pertama, Allah memberi rahmat dan pertolongan kepada hamba-Nya yang mukmin, bertakwa, saleh, dan sabar.

Kedua, orang-orang yang mukmin pun tidak luput dari cobaan, berat ataupun ringan, sebagai ujian bagi mereka.

Ketiga, orang yang beriman tidak boleh berputus asa dari rahmat Tuhannya.

Untuk itu, saatnya kita perbanyak membaca do‘a Nabi Ayub baik yang ODP, PDP atau yang positif Covid-19, seperti dikisahkan dalam firman Allah berikut.

۞ وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ

“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang”.” (QS. Al-Anbiya: 83)

وَذِكْرَىٰ لِلْعَٰبِدِينَ فَٱسْتَجَبْنَا لَهُۥ فَكَشَفْنَا مَا بِهِۦ مِن ضُرٍّ ۖ وَءَاتَيْنَٰهُ أَهْلَهُۥ وَمِثْلَهُم مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا

“Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.” (QS. Al-Anbiya: 84)

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ayahakbar70 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 08 Feb 22