Jika terdapat suatu perkara dimana terdapat kontradiksi antara akal dan dalil (doktrin) agama islam, sikap kita sebagai seorang muslim yang taat adalah mengutamakan dalil agama islam,hal ini di karenakanakal pikiran manusia cenderung bisa salah, dan suatu ilmu yang temukan manusia seperti teori dan hukum cenderung berubah seiring ditemukannya teori atau hukum yang baru, sedangkan pengetahuan yang di dapat dari Al-Qur'an dan sunah rasul dapat di buktikan kebenarannya dan memiliki manfaat, baik itu yang sudah dibuktikan manusia maupun yang akan segera dibuktikan di masa yang akan datang.

Pembahasan

Agama Islam adalah agama yang paling logis dan paling sesuai dengan akal manusia, hal ini dikarenakan karena seluruh ajarannya sangan relevan dengan ilmu yang telah diketahui manusia. Suatu hukum apapun yang dibuat manusia seharusnya tidak boleh melenceng apalagi bertolak belakang dengan Al-Qur'an dan sunah rasul, karena hukum tersebut diciptakan pasti memiliki manfaat bagi manusia bahkan walau manusia menganggapnya tidak berguna. Sikap seorang muslim yang perlu dilakukan adalah menerima segala hukum dan ketentuan yang diberikan Allah swt. yang tertulis dalam Al-Qur'an dan sunah rasul.

Agama selalu menganjurkan kemanusiaan-kemanusiaan, ketika dalam ajaran islam terdapat larangan untuk manusia untuk berbuat suatu perkara, maka pada hakikatnya islam juga melarang kerusakan-kerusakan hukum yang dapat mengurangi nilai-nilai dari kemanusiaan itu sendiri. Begitupun sebaliknya ketika agama menganjurkan manusia untuk berbuat satu hal, sesungguhnya islam mengembalikan manusia kepada kemanusiaannya, atau dengan kata lain islam sedang mengokohkan kemanusiaan manusia.

Tidak dapat dipungkiri bahwa semua agama menganjarkan nilai-nilai kemanusiaan, dan juga tidak dapat dipungkiri bahwa tidak sedikit tindakan-tindakan yang dilakukan oleh manusia banyak bertentangan dengan kemanusiaan atas nama agama atau dalam hal ini syariah.

Namun, hal ini harus dikembalikan kepada bahwa ajaran agama tersebut tergantung kepada pemahaman manusia terhadapnya, karena sering sekali agama hanya dipahami secara sangat tekstual, sehingga disadari atau tidak hal itu telah membuat banyak perselisihan diantara sesama manusia. Dengan demikian, maka tidak heran ketika seorang beragama kemudian menjadi keras dan begitu ada sebagian yang malah menjadi lemah lembut.

Maka apabila kita masih mendapati adanya dalil atau sunah yang jika dilihat sekilas seakan-akan bertentangan dengan akal pikiran manusia padahal hakikatnya tidak maka sudah sepatutnya bagi kita untuk mendahulukan dalil dalam islam kemudian baru mengandalkan akal, sebab dalil itu bersifat ma’shum (terjaga) adapun akal tidak, dan juga akal sifatnya terbatas dan berubah-ubah.

Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami dengar, dan kami taat". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Q.S. An-Nur{24} : 51)

Pelajari lebih lanjut

Pelajari lebih lanjut  mengenai materi ketentuan Allah swt. pada link berikut :

yomemimo.com/tugas/49802943

#BelajarBersamaBrainly