7 perang yang terjadi saat rasul hijrah ke madinah​

Berikut ini adalah pertanyaan dari tarbi3389 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

7 perang yang terjadi saat rasul hijrah ke madinah​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

•Pertama, pada tahun itu, terjadi pertempuran sengit antara pasukan Muslim dan Yahudi yang dikenal dengan Perang Khaibar. Perang itu sendiri tidak lepas dari para pemimpin Bani Nadir yang menghasut kaum Yahudi untuk memerangi Nabi Muhammad SAW.

Sebanyak 20 Muslim tewas dalam perang sementara tiga Muslim terluka. Sementara itu, 93 tentara Yahudi tewas dan pertempuran dimenangkan oleh pasukan Muslim.

•Kedua , menurut khatib yang juga alumnus Universitas Al-Azhar Mesir, Syekh Ahmad Al Misry tahun itu, Abu Hurairah datang kepada Nabi dan memeluk agama Islam. Dia juga mengikuti perang Khaibar dengan Rasulullah.

Sebelumnya ia bernama Abdul Syams yang artinya hamba matahari. Ketika masuk Islam, Rasulullah mengganti namanya menjadi Abdurrahman. Dia adalah putra Shakr bin Al Azdi dari suku Daus. Abu Hurairah merupakan sapaan atau julukan dari Nabi SAW untuknya karena menyukai kucing.

“Abu Hurairah menemani Nabi SAW ketika wafat, beliau adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits dan paling banyak menghafal hadits. Karena beliau terus menemani Rasulullah,” kata Ustadz Ahmad Al Misry dalam kajian sirah nabawiyah di Masjid Agung Sunda Kelapa beberapa waktu lalu.

Setiap selesai sholat subuh di Masjid Nabawi, Abu Hurairah selalu menyampaikan hadits Nabi SAW. Tercatat bahwa ia meriwayatkan 5374 hadits.

Menurut Ustadz Ahmad Al Misry, Abu Hurairah adalah sosok sahabat yang menjadi jamaah. Dia menghabiskan banyak waktunya untuk memuliakan. Abu Hurairah biasa menggunakan tali yang diikat untuk menghitung banyaknya dzikir yang dibacakannya.

Ia juga orang yang dikenal lemah lembut dan ahlus shuffah karena miskin. Abu Hurairah dan keluarganya selalu menghidupkan malam dengan shalat sunnah hingga subuh. Dia meninggal di Madinah pada tahun 58 H dan dimakamkan di Baqi.

•Ketiga , lebih lanjut Ustadz Ahmad Al Misry menjelaskan bahwa pada tahun ketujuh Hijriah, seorang wanita Yahudi bernama Zainab binti Harid, yang merupakan istri Salam Ibn Misykab, mencoba membunuh Nabi Muhammad SAW. Dia menghadiahkan kambing guling yang telah diberikan racun. Saat itu beberapa sahabat turut serta dengan nabi memakan daging itu. Di antara sahabat yang meninggal dunia adalah Bisyr Ibn Bara.

Sebagian ulama berpendapat bahwa keluarga Bisyr bin Bara kemudian menuntut Zainab binti Harid dihukum qisas. Sementara Rasulullah SAW selamat dari upaya pembunuhan tersebut.

Rasulullah SAW lalu memerintahkan para sahabat yang ikut serta memakan daging itu untuk melakukan bekam.

Syekh Ahmad Al Misry mengatakan menurut Imam Ibnu Qayyim, setelah terbongkar upayanya, Zainab binti Harid dibawa menghadap Rasulullah SAW.

Dia pun mengaku perbuatannya itu dilakukan untuk menguji apakah Muhammad SAW benar-benar seorang nabi atau bukan.

Nabi SAW secara pribadi memaafkan wanita Yahudi itu, namun tuntutan hukum qisas keluarga Bisyr bin Bara tetap berlaku padanya.

•Keempat, tahun ketujuh Hijriyah Rasulullah menyampaikan kepada umat Muslim haram memakan keledai piaraan dan halal memakan daging kurban.

•Kelima, pada tahun itu juga tepatnya pada Dzulqaidah, kata Syekh Ahmad Al Misry, Nabi SAW melakukan umrah qadha bersama dua ribu Muslim dari Madinah ke Makkah.

•Keenam, pada tahun yang sama, ditetapkan bahwa nikah mutah atau pernikahan dengan batas tertentu yang semula mubah menjadi hukumnya haram. Malah menurut Syekh Ahmad Al Misry bila ada orang yang nikah mutah pada masa kini hukumnya haram, batal akadnya dan termasuk perbuatan zina.

•Ketujuh, tahun ketujuh Hijriyah Rasulullah menikah dengan Sayyidah Ramlah binti Abi Sofyan yang dipanggil Ummu habibah.

Sebelumnya Sayyidah Ramlah menikah dengan Ubaidillah Ibn Jahs dan mempunyai anak bernama Habibah.

Sayyidah Ramlah sudah masuk Islam sebelum peristiwa hijrah. Awalnya dia pindah dari Makkah bersama ke Habsyah bersama suaminya. Ketika di Habsyah, suaminya murtad dan memeluk agama Nasrani.

Ummu Habibah tetap kukuh dalam Islam dan bercerai dengan suaminya. Rasulullah SAW yang mengkhawatirkan keselamatan Ummu Habibah di negeri Habsyah mengirim utusan ke raja Najasi yang isinya memberitahukan bahwa Rasulullah akan menikahi Ummu habibah.

Ummu Habibah meriwayatkan 65 hadits semasa hidupnya dia wafat pada 42 Hijriah dan dimakamkan di Baqi

"Rasulullah juga menikah dengan Safiyyah binti Huyayy dari keturunan Nabi Harun. Beliau meriwayatkan sepuluh hadits dan wafat tahun 50 atau 52 Hijriyah," katanya.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh achaaaa15 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 08 Aug 22