Berikut ini adalah pertanyaan dari erwinrika85 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
3.Menurut Ibnu Atta Dzikir dibagi menjadi 3 macam, sebutkan dan jelaskan!
4.Sebutkan 4 Peringkat Dzikir menurut Imam Ghazali!
5.Sebutkan adab Dzikir secara lahir!
Tolong bantu jawab, terima kasih •_•
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
1- Hati yang ikhlas
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadanya dalam menjalankan agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (Al-Bayyinah: 5). Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan menerima kecuali amal yang dikerjakan dengan penuh keikhlasan. Riya’ dan sum’ah termasuk penghalang diterimanya amal seorang hamba.
2- Menyempurnakan wudhu
Yaitu berwudhu dengan sebaik dan sesempurna mungkin.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam bersabda, “Maukah kalian aku tunjukan sesuatu yang dengannya Allah menghapus kesalahan dan meninggikan derajat?” Mereka menjawab, “Mau ya Rasulullah.” Beliau bersabda, “Menyempurnakan wudhu walaupun di waktu yang sulit [Al-Makarih artinya kondisi sulit karena cuaca dingin atau semisalnya], memperbanyak langkah ke masjid, dan menunggu shalat dalam masjid. Itulah ribath [Ar-ribath artinya mengerjakan ketaatan] ( ketaatan sempurna ) bagi kalian.” [HR. Muslim]
3- Bersegera melaksanakan shalat
Maksudnya adalah bersegera keluar rumah menuju ke masjid agar dapat digolongkan sebagai orang yang menunggu shalat. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam bersabda, “Seseorang akan dianggap sedang shalat selama ia menunggu waktu shalat.” [HR. Al-Bukhari]
4- Berdzikir kepada Allah
- Berdoa ketika keluar rumah sambil mengucapkan, “Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada-Nya karena tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya [HR. Abu Dawud] . Ya Allah hindarkan aku dari kesesatan dan disesatkan, menyalahkan dan disalahkan, menzhalimi dan dizhalimi, membodohi dan dibodohi .” [HR. Abu Dawud]
- Berdoa ketika sedang berjalan menuju masjid dengan mengucapkan, “Ya Allah berikanlah cahaya di hatiku, dan cahaya di lisanku, cahaya di pendengaranku, cahaya di penglihatanku, berikanlah cahaya di belakangku dan di depanku, di atasku serta di bawahku, ya Allah limpahkanlah cahaya kepadaku.” [HR. Muslim]
5- Berjalan menuju masjid dengan tenang
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam, “Jika kalian mendengarkan iqamah maka berjalanlah kalian dengan tenang [Assakinah artinya Berjalan dengan tenang] dan penuh wibawa [Al-waqaar artinya Menatap ke bawah dan tidak menoleh ke kanan dan ke kiri], dan janganlah kalian tergesa-gesa. Dan apa yang kalian dapatkan dari gerakan shalat maka ikutilah dan apa yang terlewatkan maka sempurnakanlah.” [HR. Muttafaqun Alaihi]
6- Berdoa saat masuk dan keluar masjid
- Saat masuk membaca, “Aku berlindung kepada Allah Yang Mahaagung, dengan Wajah-Nya yang Mulia, dan kekuasaannya yang luas, dari gangguan setan yang terkutuk.” [HR. Abu Dawud] “Dengan nama Allah, salam dan shalawat atas Rasulullah” [HR. Muslim] “Ya Allah bukakanlah pintu rahmat-Mu untukku.” [HR. Muslim]
- Ketika keluar membaca, “Dengan nama Allah, shalawat dan salam kepada Rasulullah, ya Allah aku memohon karunia-Mu, ya Allah jagalah aku dari setan yang terkutuk .” [HR. Ibnu Majah]
7- Mengerjakan shalat tahiyyatul masjid sebelum duduk
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam, “Jika seseorang dari kalian masuk masjid hendaklah ia shalat dua rakaat sebelum ia duduk.” [HR. Muttafaqun Alaihi]
8- Tidak menyilangkan jari jemari
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam, “Jika seseorang diantara kamu berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya, kemudian ia keluar menuju masjid maka janganlah ia menyilangkan jemarinya karena ia seakan-akan sedang shalat .” [HR. Abu Dawud]
9- Senantiasa berdzikir
Dianjurkan untuk senantiasa berdzikir, berdoa atau membaca Al-Qur’an saat sedang menunggu waktu shalat dengan tetap menjaga ketenangan dan tidak mengganggu orang lain yang sedang shalat.
10- Shalat dengan khusyu’
Khusyu’ merupakan inti dan ruh shalat. Shalat yang tidak disertai dengan kekhusyu’an ibarat badan tanpa ruh. Ibnu Rajab Rahimahullah mengatakan, “Makna dasar khusyu’ adalah kelembutan hati, kerendahan, ketenangan dan ketundukannya. Jika hati telah merasakan kekhusyuan maka anggota tubuh yang lain akan khusyu’ pula karena ia seperti prajurit yang tunduk pada komandannya .” [Al-Khusyu’, karya Ibnu Rajab]
Khusyu’ tempatnya di hati yang tergambar dari aktivitas anggota tubuh.
11- Mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam
Shalat adalah ibadah yang berdasar pada dalil dan contoh dari Rasulullah. Dalam shalat,
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh sirasyira354 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 24 Jan 23