1. Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam. Oleh karena itu, kita dianjurkan sedang dalam keadaan suci saat ingin memegang Al-Quran sebagai bentuk penghormatan terhadap kitab suci Allah SWT.

Adapun terkait hukum membaca, menulis, menyentuh, serta membawa Al-Qur'an bagi orang yang belum bersuci masih menjadi perdebatan para ulama. Namun ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa orang yang tidak memiliki wudhu masih diperbolehkan untuk melafadzkan ayat Al Quran seperti hafala atau muroja`ah, tetapi tidak boleh menyentuhnya. Akan tetapi tetap diutamakan untuk senantiasa berwudhu sebelum memegang Al-Quran.

2. Pada awal masa penurunan ayat Al-Quran, setiap kali rasulullah SAW menerima wahyu dari Allah SWT beliau akan segera menyampaikan wahyu tersebut kepada para sahabatnya agar wahyu tersebut tetap terjaga dalam ingatan mereka. kemudian mulai dilakukan Penulisan ayat Al-Qur’an menggunakan beberapa media seperti pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang binatang, sehingga pada saat itu belum terkumpul menjadi satu mushaf. hingga akhirnya pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan mulai dilakukan pengumpulan ayat-ayat Al-Quran untuk disatukan menjadi satu kitab (mushaf).

Pembahasan

Allah SWT menurunkan kitab suci Al Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman untuk seluruh umat manusia. Kita harus senantiasa mengimani isi kitab suci Al-Quran dengan cara membaca, mempelajari dan mengamalkan isi kandungan yang terkandung di dalamnya.

Kitab suci Al-Quran haruslah dipegang oleh orang-orang yang sedang dalam keadaan suci yakni yang terjaga dari wudhunya. Adapun orang yang sedang memiliki hadats besar diharamkan untuk memegang Al-Quran, membaca, menulis, menyentuh, serta membawa Al-Qur'an sebelum ia bersuci sehingga bersih dari hadats nya.

Pelajari Lebih Lanjut

Materi tentang cara mengimani Al-Quran yomemimo.com/tugas/34075178

#BelajarBersamaBrainly #SPJ1