Jawaban:

▪️ Huruf athaf adalah kata sambung atau konjungsi dalam bahasa Arab. huruf athaf biasanya ada 9.

1. Wau (و)

Artinya “dan” dan menunjukan makna mutlaqul jam’i yaitu menyelaraskan ma’thuf dan ma’thuf alaih. (ma'thuf itu isim setelah athaf) Hal ini menunjukkan bahwa:

Contoh:

صَلَّى الإِمَامُ وَالْمَأْمُوْمُ فِي الْمَسْجِدِ

Artinya:

Dan sungguh Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim

Imam dan ma’mum shalat di masjid

2. Fa’ (ف)

Artinya “kemudian”. Menunjukkan makna tartib dan tidak dipisah oleh waktu yang lama.

Contoh:

حَضَرَ أَحْمَدُ فَأَبُوْهُ

Artinya:

Ahmad datang kemudian ayahnya.

Maksudnya Ayah Ahmad datang setelah Ahmad secara berurutan dan tidak diselingi jarak waktu yang lama.

3. tsumma (ثُمَّ)

Artinya “kemudian”. Menunjukkan makna tartib (urutan) tapi dipisah oleh waktu yang lama.

Contoh:

مَاتَ الرَّشِيْدُ ثُمَّ الْمَأْمُوْنُ

Artinya:

Telah meninggal Ar-Rasyid kemudian Al-Ma’mun

Maksudnya Al-Ma’mun meninggal setelah beberapa lama setelah Ar-Rasyid.

4. (أَوْ)

Artinya “atau”. bisa untuk memilih atau membagi bagi dll.

Contoh:

اِقْرَأِ الجَرِيْدَةَ أَوِ الْمَجَلَّةَ

لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ

Artinya:

Bacalah koran atau majalah

Kami tinggal hanya sehari atau sebagian hari

5. (أَمْ)

Artinya “atau”. Faidahnya ada dua macam:

• Untuk ta’yin yaitu untuk menentukan antara ma’thuf atau ma’thuf alaih. Biasanya diawali hamzah istifham.

Contoh:

أَأَخُوْكَ أَحْمَدُ أَمْ مَحْمُوْدٌ؟

Artinya:

Apakah saudaramu itu Ahmad atau Mahmud?

• Menunjukkan makna taswiyah (kesamaan antara ma’thuf dan ma’thuf alaih) apabila didahului oleh jumlah yang setara.

Contoh:

سَوَاءٌ عَلَيَّ أَفَهَمْتَ مَا قُلْتُ أَمْ لمَ ْتَفْهَمْ

Artinya:

Bagiku sama saja kamu mengerti ataupun kamu tidak mengerti apa yang aku katakan.

6. (لَا)

Artinya “bukanlah”. Fungsinya adalah menafikan atau meniadakan ma’thuf alaih. Syaratnya harus didahului oleh kalimat positif.

Contoh:

يَنْجَحُ الْمُجْتَهِدُ لاَ الْكَسْلاَنُ

Artinya:

Orang yang bersungguh-sungguh akan sukses bukan orang malas.

Maksudnya orang yang akan sukses itu adalah orang yang bersungguh-sungguh dan bukanlah orang yang malas.

7. (لَكِنْ)

Artinya “melainkan” atau “akan tetapi”. Fungsinya merupakan kebalikan dari (لَا). Syaratnya harus didahului oleh nafi atau nahyi.

Contoh:

مَا قَرَأْتُ الدَّرْسَ لَكِنِ القُرْآنَ

Artinya:

Saya tidak membaca pelajaran melainkan Al-Qur’an.

8. (بَلْ)

Artinya sama dengan (لَكِنْ) apabila didahului nafi atau nahyi. Diartikan “bahkan” jika sebelumnya amr atau kalimat positif.

لاَ تُصَاحِبْ الْكَسْلاَنَ بَل الْمُجْتَهِدَ

لِتَجْلِسْ هَادِءًا بَلْ مَصْغِيًا

Artinya:

Janganlah berteman dengan orang yang malas, melainkan dengan orang yang sungguh-sungguh.

Hendaklah kamu duduk bahkan dengarkan!

9. (حَتَى)

Artinya “hingga” atau “sampai”. Ada 3 syaratnya dalam penggunaan hatta:

• Ma’tuf adalah isim zhahir.

• Ma’tuf merupakan bagian dari ma’thuf alaih.

• Merupakan puncak dalam penambahan atau pengurangan.

Contoh:

رَكِبْتُ كُلَّ الْوَسَائِلِ حَتَّى الطَّيَارَةِ

يَمُوْتُ النَّاسُ حَتَّى الْأَنْبِيَاءُ

Artinya:

Saya naik semua alat transportasi sampai pesawat terbang.

Manusia hingga Nabi pun akan meninggal.

*huruf athaf jika ia kemasukan di isim maka tidak semua nya kasrah, tergantung posisinya sebagai apa, kalau ia huruf athaf + huruf jarr maka ia harus kasroh dll..

▪️huruf nashab itu huruf yang memanshubkan fiil setelahnya.. akan tetapi manshub nya tidak selamanya fathah bisa hadzfu nun dll. huruf nya banyak diantaranya :

1. أن

: Tidak mempunyai arti khusus, dan berfungsi sebagai pemisah dua kata kerja, contoh:

أَنَا أُرِيْدُ أَنْ أَذْهَبَ

; Saya mau pergi

نَحْنُ نُرِيْدُ أَنْ نَرْجِعَ

; Kami mau pulang

2. لَنْ : Tidak akan, contoh:

لَنْ يَنْجَحَ الكَسْلاَنُ

; Tidak akan beruntung orang yang malas

لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ

; Kami tidak akan beriman kepadamu

3. إِذَنْ : Jika demikian, contoh:

إِذَنْ تَنْجَحَ

; Jika demikian pasti kau lulus

إِذَنْ تَسْلَمَ

; Jika demikian pasti kau selamat

4. كَيْ : Supaya, contoh:

كَيْ تَنْجَحَ

; Supaya kau lulus

كَيْ تَحْصُلَ

; Supaya kau berhasil

5. لاَمُ كَيْ : Supaya/ Untuk, contoh:

جِئْتُ لِأتَعَلَّمَ

; Saya datang untuk belajar

لِيَعْبُدُوْا اللهَ

; Agar mereka menyembah Allah

6. لاَمُ الجُحُوْدِ : Tidak mempunyai arti khusus, dan berfungsi untuk menyangkal. Biasanya tanda Lam Juhud adalah Lam yang didahului oleh kata;............مَا كَانَ atau لَمْ يَكُنْ......., contoh:

لَمْ يَكُنِ اللهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ

; Allah tidak akan mengampuni mereka

مَا كَانَ اللهُ لِيُعَذِّبَهُمْ

; Alloh tidak akan menyiksa mereka

7. حَتَّى : Sehingga : sampai pada, contoh:

حَتَّى يَسْمَعَ كَلاَمَ اللهِ

; Sehingga mendengar firman Allah

حَتَّى يَرْجِعَ

; Sehingga dia pulang

semoga bermanfaat