Berikut ini adalah pertanyaan dari safadeamutia pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Katsir dan Ashim dalam ha’ kinayah atau ha dhamir. Apabila sebelum ha dhamir terdapat huruf mati dan sesudahnya terdapat huruf hidup, Ibnu Katsir membaca panjang (shilah) ha dhamir. Sedangkan Ashim, tidak.
Baca juga: Sumbu Kesalahpahaman dalam Ilmu Qiraah
Riwayah
Riwayah atau ar-Riwayah (الْرِّوَايَةُ) secara bahasa berarti riwayat atau versi. Yang dimaksud dengan riwayah di sini adalah bacaan yang disandarkan pada orang yang meriwayatkan bacaan dari kesepuluh Imam Qiraat. Mereka itu disebut rawi atau perawi.
Selanjutnya, dari sekian banyak rawi disederhanakan dan dipopulerkan menjadi masing-masing Imam Qiraat memiliki 2 perawi. Misalnya perawi Nafi’ adalah Qalun dan Warsy, perawi Ibnu Katsir adalah al-Bazzi dan Qunbul, sedangkan perawi Ashim adalah Syu’bah dan Hafsh. Apabila pembaca al-Quran ingin membaca dengan riwayah yang berbeda, maka bisa menyebutkan “riwayah Warsy dari Nafi” atau “riwayah Hafsh dari Ashim”.
Salah satu contoh perbedaan antar riwayah dalam ilmu Tajwid misalnya riwayah Syu’bah dan Hafsh adalah bacaan nun sukun yang ada pada fawatihus suwar (pembuka-pembuka surat) surat Yasin. Syu’bah membaca nun sukun dengan Idgham, sedangkan Hafsh membacanya dengan Idzhar.
Penjelasan:
semoga membantu, maaf klo kepanjangan
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh wayansukada245 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 27 Feb 23