Hadis yang dimaksud adalah sebagai berikut:

"Janganlah kamu bersaksi kecuali atas dasar pengetahuan, dan janganlah kamu menyaksikan sesuatu kecuali berdasarkan kenyataan yang kamu lihat. Dan jika tidak, maka itu sama saja dengan menyebarkan dusta dan memfitnah." (HR. Abu Dawud)

Dalam hadis tersebut, Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya untuk tidak memberikan kesaksian atau bersaksi kecuali atas dasar pengetahuan yang benar-benar mereka ketahui. Hal ini menunjukkan pentingnya kejujuran dan ketelitian dalam memberikan kesaksian, serta menekankan agar manusia tidak terjerumus pada praktek-praktek dusta dan fitnah yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Ketika seseorang memberikan kesaksian, dia harus yakin benar-benar mengetahui dan melihat apa yang disaksikannya. Jika tidak yakin atau tidak mengetahui secara pasti, sebaiknya jangan memberikan kesaksian demi menjaga kebenaran dan keadilan.

Dalam Islam, kejujuran dan kebenaran sangatlah penting dan dihargai tinggi. Oleh karena itu, umat Islam diajarkan untuk selalu berbicara dengan jujur dan memberikan kesaksian yang benar atas dasar pengetahuan dan pengamatan yang objektif.