Jika seorang laki-laki ingin berkurban sapi dengan mengajak teman-temannya untuk berkurban dengan sistem patungan, maka ketentuan kurban yang berlaku adalah sebagai berikut:

1. Niat berkurban: Setiap orang yang ingin berkurban harus memiliki niat yang jelas untuk berkurban karena Allah SWT.

2. Sapi yang akan dikurbankan: Sapi yang akan dikurbankan harus memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu sehat, tidak cacat atau buta, tidak terlalu tua atau terlalu muda, dan memiliki berat minimal 500 kg.

3. Pelaksanaan kurban: Kurban dapat dilaksanakan pada tanggal 10, 11, atau 12 Dzulhijjah, yaitu pada hari raya Idul Adha. Sapi yang akan dikurbankan harus disembelih dengan cara yang benar dan sesuai dengan syariat Islam, yaitu dengan memotong tenggorokannya diikuti dengan proses penyembelihan dan pengolahan daging.

4. Pembagian daging kurban: Daging kurban harus dibagi-bagikan kepada yang berhak menerimanya, yaitu kepada keluarga, kerabat, dan orang-orang yang membutuhkan. Jika kurban dilakukan dengan sistem patungan, maka pembagian daging harus dilakukan sesuai dengan kesepakatan bersama.

5. Tujuan berkurban: Berkurban memiliki tujuan utama sebagai wujud rasa syukur dan pengorbanan kepada Allah SWT serta sebagai bentuk perhatian dan kepedulian terhadap sesama. Oleh karena itu, tujuan berkurban harus tetap dijaga dan dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

Dalam sistem patungan, setiap orang yang ikut berkurban harus menentukan besaran jatah sapi yang ingin dibelinya sesuai dengan kemampuan finansial masing-masing. Setelah sapi disembelih, daging kurban akan dibagi sesuai dengan besaran jatah yang telah ditentukan. Penting bagi setiap peserta patungan untuk berkomitmen dan berkoordinasi dengan baik agar pelaksanaan kurban dapat berjalan lancar dan sesuai dengan syariat Islam.