kisah nyata tentang rasa malu​

Berikut ini adalah pertanyaan dari ikamril pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Kisah nyata tentang rasa malu​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Saat itu, Nabi SAW sedang berbaring. Demi menyambut Abu Bakar, beliau shalallahu 'alaihi wasallam pun menjawab salamnya. Posisi beliau tetap di atas tempat tidur, tetapi bagian gamisnya sedikit terangkat, sehingga menampakkan sebagian betisnya.Usai berbincang-bincang, Abu Bakar pun pamit. Tak lama kemudian, Umar bin Khaththab minta izin untuk menemui Rasulullah SAW. Setelah menyampaikan maksud kedatangannya, Umar pun ikut pamit pergi dari rumah Nabi SAW.Setelah itu, kini giliran Utsman bin Affan yang ingin bertemu Rasulullah SAW. Setelah memberi izin, Aisyah memerhatikan suaminya itu kini mengubah posisi duduknya, sehingga betisnya yang tadinya tersingkap, menjadi tertutup.

"Wahai Rasulullah, engkau tidak bersiap begitu bagi kedatangan ayahku (Abu Bakar) dan Umar," tanya Aisyah.

"Utsman merupakan seseorang yang pemalu. Bila dia masuk, sedangkan aku masih berbaring, pasti dia malu untuk masuk dan akan cepat-cepat pulang, padahal belum dia menyelesaikan keperluannya. Wahai, Aisyah, tidakkah aku patut malu kepada seseorang yang dimalui (disegani) oleh para malaikat?" jelas Rasulullah SAW.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Utsman bin Affan merupakan salah satu sahabat utama di sisi Rasulullah SAW. Sosok berjulukan Dzu Nurain itu memiliki karakteristik khas yang menjadi keutamannya. Hal itu ditegaskan sendiri oleh Nabi SAW.

Ada satu kisah yang menggambarkan sifat mulia itu. Sebagaimana diriwayatkan Aisyah RA, suatu kali ayahandanya--Abu Bakar ash-Shiddiq--meminta izin untuk bertemu dengan Rasulullah SAW.

Baca Juga :

Saat Utsman bin Affan Membeli Sumur Milik Yahudi

Saat itu, Nabi SAW sedang berbaring. Demi menyambut Abu Bakar, beliau shalallahu 'alaihi wasallam pun menjawab salamnya. Posisi beliau tetap di atas tempat tidur, tetapi bagian gamisnya sedikit terangkat, sehingga menampakkan sebagian betisnya.

Scroll untuk membaca

Usai berbincang-bincang, Abu Bakar pun pamit. Tak lama kemudian, Umar bin Khaththab minta izin untuk menemui Rasulullah SAW. Setelah menyampaikan maksud kedatangannya, Umar pun ikut pamit pergi dari rumah Nabi SAW.

Baca Juga :

Islam Masuk ke Macedonia di Masa Utsmaniyah

Setelah itu, kini giliran Utsman bin Affan yang ingin bertemu Rasulullah SAW. Setelah memberi izin, Aisyah memerhatikan suaminya itu kini mengubah posisi duduknya, sehingga betisnya yang tadinya tersingkap, menjadi tertutup.

"Wahai Rasulullah, engkau tidak bersiap begitu bagi kedatangan ayahku (Abu Bakar) dan Umar," tanya Aisyah.

Ketika Utsman Bin Affan Lebih Memilih Allah

"Utsman merupakan seseorang yang pemalu. Bila dia masuk, sedangkan aku masih berbaring, pasti dia malu untuk masuk dan akan cepat-cepat pulang, padahal belum dia menyelesaikan keperluannya. Wahai, Aisyah, tidakkah aku patut malu kepada seseorang yang dimalui (disegani) oleh para malaikat?" jelas Rasulullah SAW.

Demikianlah, Nabi SAW menerangkan, bahkan para malaikat pun bersikap malu terhadap Utsman. Sifat itu merupakan teladan bagi umat Islam. Sebab, hal itu sendiri diajarkan oleh baginda shalallahu 'alaihi wasallam. Dalam sebuah hadis, Rasul SAW bersabda, "Malu tidak menimbulkan sesuatu kecuali kebaikan."

Dan terkait sifat mulia ini, Nabi SAW memuji Ustman bin Affan. Ya, bahkan para malaikat pun segan terhadapnya lantaran perangainya yang pemalu itu

Penjelasan:

~`dejakyuut`~

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh dejakyuut dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 08 Dec 22