Jawaban:

Terdapat beberapa ayat dalam Al-Qur'an yang berkaitan dengan pengelolaan harta dan keuangan, namun secara spesifik tidak terdapat ayat yang secara langsung mengatur tentang transaksi jual beli bagi orang yang mengalami penyakit kejiwaan seperti demensia. Oleh karena itu, penjelasan terkait larangan penggunaan harta pada transaksi jual beli bagi orang yang mengalami penyakit kejiwaan seperti demensia biasanya diperoleh melalui ijtihad atau penafsiran para ulama.

Namun demikian, dalam konteks pengelolaan harta dan keuangan, Al-Qur'an menekankan pentingnya adil dan tidak merugikan pihak lain dalam melakukan transaksi jual beli. Sebagai contoh, dalam Surat Al-Baqarah ayat 282 Allah SWT berfirman:

وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

"Dan bertakwalah kepada Allah dan Allah akan mengajari kamu. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Ayat ini mengajarkan pentingnya taqwa atau ketakwaan kepada Allah SWT dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam pengelolaan harta dan keuangan. Selain itu, Al-Qur'an juga menekankan pentingnya mengikuti hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dalam pengelolaan harta dan keuangan. Sebagai contoh, dalam Surat An-Nisa ayat 29 Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ ۚ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang dilakukan dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu."

Dalam ayat ini, Allah SWT melarang umat muslim untuk saling memakan harta sesama dengan cara yang batil atau merugikan pihak lain. Oleh karena itu, jika seseorang mengalami penyakit kejiwaan seperti demensia yang dapat mempengaruhi kemampuannya dalam pengelolaan harta dan keuangan