Sebelum kedatangan bangsa Muslim, masyarakat Andalusia terdiri dari berbagai suku bangsa seperti Iberia, Celtiberia, Romawi, dan Yahudi. Mereka hidup dalam keadaan terpecah-belah dan tidak memiliki kesatuan politik yang kuat. Perang saudara dan invasi bangsa asing sering terjadi, sehingga menimbulkan ketidakstabilan dan ketidakpastian di antara masyarakat.

Selain itu, masyarakat Andalusia pada masa itu masih menganut agama pagan dan animisme. Sistem kepercayaan ini dipengaruhi oleh kebudayaan dan kepercayaan bangsa-bangsa sebelumnya yang pernah menguasai wilayah itu. Masyarakat Andalusia pada masa itu juga dikenal sebagai masyarakat yang memiliki kebiasaan merampok, menjarah, dan berperang antara suku bangsa yang berbeda.

Dalam kondisi sosial yang tidak stabil dan bergejolak seperti itu, kedatangan bangsa Muslim pada tahun 711 M membawa perubahan besar bagi masyarakat Andalusia. Dalam waktu singkat, bangsa Muslim mampu menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpecah-belah, dan membawa perdamaian, kemakmuran, dan perkembangan di berbagai bidang kehidupan, termasuk agama, ilmu pengetahuan, seni, budaya, dan teknologi.