sahabat yang membantu Rasulullah membaiat orang-orang Quraisy yang masuk islam

Berikut ini adalah pertanyaan dari blalajehsb pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Sahabat yang membantu Rasulullah membaiat orang-orang Quraisy yang masuk islam adalah​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Bai'at 'Aqabah I (621 M) adalah perjanjian Nabi Muhammad Sallallahu'Alaihi Wasallam dengan 12 orang dari Yatsrib yang kemudian mereka memeluk Islam. Bai'at 'Aqabah ini terjadi pada tahun kedua belas kenabiannya. Kemudian mereka berbaiat (bersumpah setia) kepada Muhammad. Isi baiat itu ada tiga perkara:

Tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu apapun.

Melaksanakan apa yang Allah perintahkan.

Meninggalkan apa yang Allah larang.

Rosulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam mengirim Mush’ab bin ‘Umair dan ‘Amr bin Ummi Maktum ke Yatsrib bersama mereka untuk mengajarkan kepada manusia perkara-perkara Agama Islam, membaca Al Qur'an, salat dan sebagainya.

Bai'at berarti perjanjian atau ikrar bagi penerima dan sanggup memikul atau melaksanakan sesuatu yang dibai'atkan.

Di dalam Risalatul Taa'lim karangan Hassan Al Banna, dikemukakann beberapa pemahaman dan pengertian tentang bai'at di dalam gerakan dakwah Islamiah. Antaranya ialah:

Bai'at untuk memahami Islam dengan kefahaman yang sebenar. Andai tiada kefahaman terhadap Islam maka sesuatu pekerjaan itu bukanlah merupakan 'amal' untuk Islam atau amal menurut cara Islam. Sebagaimana ia juga bukan merupakan suatu perjalanan yang selari dengan Islam.

Bai'at merupakan keikhlasan. Tanpa keikhlasan amal itu tidak akan diterima oleh Allah dan perjalanannya juga pasti sahaja tidak betul di samping terkandung pelbagai penipuan di dalam suatu perkara yang diambil.

Merupakan bai'at untuk beramal yang ditentukan permulaannya dan jelas kesudahannya. Iaitu yang dimulakan dengan diri dan berkesudahan dengan dominasi Islam ke atas alam. Hal ini adalah kewajipan yang sering tidak disedari orang Islam masa kini.

Merupakan bai'at untuk berjihad. Jihad itu menurut kefahaman Islam adalah berupa penimbang kepada keimanan.

Merupakan perjanjian pengorbanan bagi memperolehi sesuatu (iaitu balasan syurga).

Merupakan ikrar untuk taat atau patuh mengikut peringkat dan keupayaan persediaan yang dimiliki.

Merupakan bai'at untuk cekal dan setia pada setiap masa dan keadaan.

Merupakan bai'at untuk tumpuan mutlak kepada dakwah ini dan mencurahkan keikhlasan terhadapnya sahaja.

Merupakan bai'at untuk mengikat persaudaraan (sebagai titik untuk bergerak).

Merupakan bai'at untuk mempercayai (thiqah) kepimpinan dan gerakan atau jemaah.

Bai'at 'Aqabah II (622 M) adalah perjanjian yang dilakukan oleh Nabi MuhammadSallallahu'Alaihi Wasallam terhadap 73 orang pria dan 2 orang wanita dari Yatsrib pada waktu tengah malam. Wanita itu adalah Nusaibah bintu Ka’ab dan Asma’ bintu ‘Amr bin ‘Adiy. Perjanjian ini terjadi pada tahun ketiga belas kenabian. Mush’ab bin ‘Umairkembali ikut bersamanya beserta dengan penduduk Yatsrib yang sudah terlebih dahulu masuk Islam.

Mereka menjumpai Rosulullah di ‘Aqabah pada suatu malam. Nabi Sallallahu'Alaihi Wasallam datang bersama pamannya Al ‘Abbas bin ‘Abdil Muthallib. Ketika itu Al ‘Abbas masih musyrik, hanya saja ia ingin meminta jaminan keamanan bagi keponakannya Rosul Sallallahu'Alaihi Wasallam, kepada orang-orang Yatsrib itu. Ketika itu Al ‘Abbas adalah orang pertama yang angkat bicara kemudian disusul oleh Rosulullah yang membacakan beberapa ayat Al Qur'an dan menyerukan tentang Islam.

Kemudian Rosulullah Sallallahu'Alaihi Wasallam membaiat orang-orang Yatsrib itu . Isi baiatnya adalah:

Untuk mendengar dan taat, baik dalam perkara yang mereka sukai maupun yang mereka benci.

Untuk berinfak baik dalam keadaan sempit maupun lapang.

Untuk beramar ma’ruf nahi munkar.

Agar mereka tidak terpengaruh celaan orang-orang yang mencela di jalan Allah.

Agar mereka melindungi Muhammad sebagaimana mereka melindungi wanita­-wanita dan anak-anak mereka sendiri.

Setelah baiat itu, Nabi Sallallahu'Alaihi Wasallam kembali ke Makkah untuk meneruskan dakwah. Kemudian ia mendapatkan gangguan dari kaum musyrikinkepada kaum muslimin yang dirasa semakin keras. Maka Nabi Sallallahu'Alaihi Wasallam memberikan perintah kepada kaum muslimin untuk berhijrah ke Yatsrib. Baik secara sendiri-sendiri, maupun berkelompok. Mereka berhijrah dengan sembunyi-sembunyi, sehingga kaum musyrikin tidak mengetahui kepindahan mereka.

Pada waktu itu, orang pertama yang berhijrah adalah Abu Salamah bin ‘Abdil Asad dan Mush’ab bin ‘Umair, serta ‘Amr bin Ummi Maktum. Kemudian disusul oleh Bilal bin Rabah Sa'ad bin Abi Waqqash, Ammar bin Yasir, dan Umar bin Khatthab berhijrah. Mereka berhijrah di dalam rombongan dua puluh orang sahabat. Tersisa Rosul Sallallahu'Alaihi Wasallam, Abu Bakr, ‘Ali bin Abi Thalib dan sebagian sahabat.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh pnaufaladila dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 20 Feb 23