Jawaban:

Dalam konteks yang Anda jelaskan, jika seorang pria dan wanita melakukan pernikahan di tanah suci selama melaksanakan ibadah umrah, pernikahan tersebut dianggap sah menurut hukum Islam.

Hukum pernikahan dalam Islam mensyaratkan beberapa elemen utama agar pernikahan dianggap sah, antara lain:

1. Ijab dan Qabul: Pihak pria dan wanita harus saling memberikan ijab (penawaran) dan qabul (penerimaan) secara jelas dan meyakinkan. Dalam pernikahan yang Anda jelaskan, kedua pihak secara sukarela memberikan ijab dan qabul, menunjukkan kesepakatan mereka untuk menikah.

2. Kesaksian: Pernikahan harus disaksikan oleh dua orang saksi yang adil dan muslim. Dalam peristiwa yang Anda sebutkan, terdapat dua orang saksi yang menyaksikan pernikahan, yang juga merupakan persyaratan yang diperlukan.

Jadi, berdasarkan informasi yang Anda berikan, pernikahan yang dilangsungkan oleh pria dan wanita tersebut di tanah suci selama melaksanakan umrah, dengan kehadiran dua orang saksi, dianggap sah menurut hukum Islam.

Namun, penting untuk dicatat bahwa dalam beberapa negara, ada persyaratan hukum dan administrasi tertentu yang perlu dipenuhi untuk mengakui pernikahan secara resmi dalam sistem hukum setempat. Oleh karena itu, jika pihak tersebut ingin mengakui pernikahan mereka secara hukum di negara mereka, mereka juga harus memenuhi persyaratan dan prosedur pernikahan yang berlaku di negara tersebut.

Mohon Maaf Apabila jawaban saya salah/Kurang Tepat