Berikut ini adalah pertanyaan dari juliermi0707 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Jawaban:
Surah ke-95 dalam Al Quran ini dinamai Al-Tin karena pada permulaan surah, diawali dengan pernyataan sumpah dengan menggunakan kata At Tin. Kata At Tin sendiri mengandung arti buah tin.
Adapun isi kandungan dari surah At Tin ayat 1-8 yang dikutip dari tafsir Ibnu Katsir, beberapa ulama tafsir masih memperdebatkan maksud kata At Tin dalam surah ini. Ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan tin adalah sebuah masjid di kota Dimasyq. Pendapat lainnya menyebut buah tin.
Baca juga:
Surat Ar Rahman Ayat 33, Bukti Lemahnya Jin dan Manusia
Kemudian muncul pendapat lain lagi yang menyatakan bahwa tin adalah nama sebuah gunung yang penuh dengan buah tin. Bahkan ahli tafsir Qurtubi berpendapat bahwa tin adalah nama masjid As-habul Kahfi.
Sementara itu, mengenai zaitun yang disebut dalam surah ini, ahli tafsir Ka'bul Ahbar, Qatadah, Ibnu Zaid, dan beberapa ulama tafsir lainnya mengatakan zaitun adalah nama sebuah masjid yang terletak di kota Yerussalem (Baitul Maqdis). Berbeda dengan Mujahid dan Ikrimah yang menyebut sebagai buah zaitun.
Untuk penjelasan lebih lengkapnya, berikut ini rangkuman dari kandungan surah At Tin ayat 1-8.
1. Tiga ayat pertama dalam surah At Tin merupakan nama tiga tempat di mana Allah mengutus para nabi dari kalangan Ulul Azmi secara berurutan menurut zamannya. Pertama adalah tempat yang dipenuhi dengan tin dan zaitun dan tempat Allah mengutus Nabi Isa, yaitu Baitul Maqdis.
Kemudian, tempat kedua adalah Tur Sinai, yakni nama bukit tempat Allah SWT berbicara langsung dengan Nabi Musa. Dan yang ketiga ialah Mekah alias kota yang aman. Tempat inilah Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW.
2. Isi sumpah Allah SWT yang menyatakan bahwa Dia telah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling baik dan rupa yang paling sempurna, tegak jalannya, hingga sempurna seluruh anggota tubuhnya.
3. Allah SWT juga berfirman menciptakan neraka Jahannam atau tempat yang paling hina bagi ciptaan-Nya yang sempurna bila mereka tidak taat kepada Allah dan tidak meneladani rasul-Nya.
4. Allah SWT mengingatkan tentang hari pembalasan kelak. Melalui surah At Tin, Allah berfirman bahwa semua tanda-tanda penciptaan-Nya sudah tergambarkan dengan jelas berikut dengan tanda-tanda bahwa semua ciptaan Allah akan kembali pada-Nya. Oleh sebab itu, tidak ada lagi alasan bagi manusia untuk mendustakan hari pembalasan kelak.
5. Allah SWT merupakan Hakim yang paling adil, tidak melampaui batas, dan tidak aniaya terhadap seseorang pun. Termasuk dalam menciptakan hari kiamat dan memberi pembalasan bagi orang-orang yang melanggar perintah-Nya.
Adapun bacaan lengkap dari surah At Tin `ayat 1 sampai 8 adalah sebagai berikut.
وَٱلتِّينِ وَٱلزَّيْتُونِ
Bacaan latin: wat-tīni waz-zaitụn
1. Artinya: "Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,"
وَطُورِ سِينِينَ
Bacaan latin: wa ṭụri sīnīn
2. Artinya: "dan demi bukit Sinai,"
وَهَٰذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ
Bacaan latin: wa hāżal-baladil-amīn
3. Artinya: "dan demi kota (Mekah) ini yang aman,"
لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
Bacaan latin: laqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīm
4. Artinya: "sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."
ثُمَّ رَدَدْنَٰهُ أَسْفَلَ سَٰفِلِينَ
Bacaan latin: ṡumma radadnāhu asfala sāfilīn
5. Artinya: "Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),"
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
Bacaan latin: illallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti fa lahum ajrun gairu mamnụn
6. Artinya: "kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya."
فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِٱلدِّينِ
Bacaan latin: fa mā yukażżibuka ba'du bid-dīn
7. Artinya: "Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?"
أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ
Bacaan latin: a laisallāhu bi`aḥkamil-ḥākimīn
8. Artinya: "Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?"
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh tidarraditya21 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 01 May 23