Jawaban:

Saya masih teringat dengan suasananya yang begitu meriah saat lebaran tiba di rumah nenek saya di kampung. Seluruh keluarga dari berbagai kota dan pulau berkumpul di rumah nenek saya di kampung, dan suasana kampung menjadi semakin ramai dan meriah.

Kami memulai hari dengan bersalaman dan meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan di masa lalu. Setelah itu, kami melaksanakan sholat Idul Fitri bersama-sama di masjid kampung. Setelah sholat, kami berkumpul di rumah nenek dan memperkenalkan keluarga baru atau anggota keluarga yang belum pernah hadir sebelumnya.

Selama hari raya, kami menikmati berbagai hidangan khas lebaran yang telah disiapkan oleh nenek. Ada opor ayam, ketupat, rendang, sate, dan berbagai jenis kue kering dan basah. Selain itu, kami juga mendapatkan banyak hadiah dan uang lebaran dari keluarga yang lebih tua.

Di malam hari, kami melaksanakan acara syukuran dan doa bersama di rumah nenek. Suasana semakin meriah dengan alunan musik dan tawa riang dari anak-anak kecil yang bermain di halaman rumah. Kami juga berbincang-bincang dan saling bercerita tentang kisah-kisah keluarga.

Bagi saya, suasana lebaran di kampung selalu memberikan kebahagiaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Adat dan budaya keluarga kami selalu membuat saya merasa bahwa keluarga adalah tempat di mana saya merasa dicintai dan diterima dengan baik. Makanan khas lebaran dan acara keluarga bersama-sama selalu menjadi kenangan yang menyenangkan dan akan selalu terukir dalam ingatan saya.