Jawaban:

Takwil adalah metode interpretasi Al-Qur'an yang digunakan untuk menafsirkan ayat-ayat yang dianggap abstrak atau kabur. Berikut adalah beberapa contoh takwil dan ayat yang ditafsirkan:

Ayat Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 255 yang berbunyi "Allah tidak ada Tuhan (yang hak) selain Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya." Takwil yang diberikan adalah yang menyatakan bahwa Allah tidak tidur atau tidak mengantuk itu tidak berarti Allah fisik tidak tidur atau tidak mengantuk, melainkanbahwa Allah tidak pernah tidak memperhatikan makhluknya.

Ayat Al-Qur'an surat Yunus ayat 3 yang berbunyi "Sesungguhnya Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, yang menciptakan segala sesuatu, lalu Dia menyusunnya dengan sempurna." Takwil yang diberikan adalah yang menyatakan bahwa Allah Maha Esa itu tidak berarti bahwa Allah hanya satu, melainkan bahwa Allah tidak memiliki unsur atau sifat yang sama dengan makhluknya.

Ayat Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 286 yang berbunyi "Dan jika kamu berselisih tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah dan Rasul (Nya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih baik dan lebih utama (tentang penentuan hukum)." Takwil yang diberikan adalah yang menyatakan bahwa "kembalikanlah ia kepada Allah dan Rasul" itu tidak berarti bahwa kita harus mengabaikan hukum-hukum yang sudah ditentukan dalam Al-Qur'an dan hadis, melainkan bahwa kita harus mencari solusi yang terbaik dengan mengacu pada Al-Qur'an dan hadis.

Ayat Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 255 yang berbunyi "Allah tidak pernah menyusun suatu ayat dalam Al-Kitab (Al-Qur'an), melainkan ada pengertian yang lain (yang tidak disebutkan secara jelas) di dalamnya." Dikatakan bahwa takwil dari ayat ini adalah bahwa setiap ayat Al-Qur'an memiliki makna yang lebih dalam atau yang tidak disebutkan secara jelas.

Ayat Al-Qur'an surat Al-Nisa' ayat 82 yang berbunyi "Apabila dia (istri) telah mencapai usia yang cukup dan kamu (suami) tidak merasa ingin menyambung hubungan dengannya, maka hendaklah kamu melepaskannya dengan cara yang baik." Dikatakan bahwa takwil dari ayat ini adalah bahwa dalam kondisi tertentu, perceraian dapat dianggap sebagai solusi

yang baik dalam suatu pernikahan.

Ayat Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 286 yang berbunyi "Dan apabila kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul (Nya)." Dikatakan bahwa takwil dari ayat ini adalah bahwa dalam kondisi tertentu, dalam masalah hukum, perbedaan pendapat dapat diselesaikan dengan cara kembali kepada Al-Qur'an dan Hadist.

Ayat Al-Qur'an surat Al-An'am ayat 59 yang berbunyi "Dan sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepadamu ayat-ayat (Al-Qur'an) dengan berbagai macam bentuk perumpamaan." Dikatakan bahwa takwil dari ayat ini adalah bahwa Al-Qur'an mengandung berbagai macam perumpamaan yang dapat digunakan untuk memahami makna-makna yang terkandung di dalamnya.