Benar, pada saat akikah (upacara aqiqah) dianjurkan untuk memberi nama yang baik sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Hal ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang menyatakan:

"Setiap anak yang dilahirkan terikat dengan aqiqahnya, yaitu disembelihkan untuknya seekor binatang pada hari ketujuh dan diberi nama yang baik" (HR. Abu Daud).

Dalam memberi nama, sebaiknya memilih nama yang memiliki makna yang baik dan positif, serta tidak bertentangan dengan syariat Islam. Selain itu, nama tersebut juga sebaiknya mudah diucapkan dan diingat oleh orang lain.

Sebagai contoh, beberapa nama baik yang dapat dipilih adalah nama-nama nabi atau rasul seperti Muhammad, Ibrahim, Musa, Isa, atau nama-nama sahabat seperti Umar, Ali, dan Abu Bakar. Nama-nama yang memiliki makna baik seperti Kamil (sempurna), Hasan (baik), dan Hana (bahagia) juga dapat dipilih.

Namun, sebaiknya menghindari pemilihan nama-nama yang memiliki makna negatif atau memiliki hubungan dengan agama lain yang bertentangan dengan Islam. Selain itu, juga sebaiknya tidak memilih nama-nama yang sulit diucapkan atau diingat oleh orang lain.