Jawaban:

Untuk mengatasi permasalahan tentang trauma dan taksiyatun nufus pada santri korban konflik di Markaz Al-Aziziyah Lueng Bata Banda Aceh, ada beberapa solusi yang bisa dilakukan, antara lain:

1. Penanganan kesehatan mental: Santri harus diperiksa secara berkala oleh tenaga medis, psikolog, atau psikiater untuk memastikan bahwa kesehatan mental mereka stabil dan mendapat penanganan yang tepat jika ditemukan gejala-gejala trauma. Selain itu, institusi pendidikan juga harus membekali para ustadz dan guru dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengatasi trauma pada siswa.

2. Pemberdayaan melalui pendidikan: Santri harus diberdayakan untuk meraih kesuksesan melalui pendidikan agar mampu mengatasi trauma dan memperoleh dukungan yang positif dari lingkungan sekitar.

3. Peningkatan fasilitas dan infrastruktur: Dalam melaksanakan pembelajaran, sarana dan prasarana harus ditingkatkan dan berkelanjutan, misalnya dengan memperbaiki gedung, menambah fasilitas dan infrastruktur pendukung pendidikan, serta memberikan beasiswa bagi santri yang kurang mampu.

4. Pelaksanaan kegiatan positif: Kegiatan olahraga, seni, dan keagamaan yang positif dapat membantu santri untuk mengalihkan fokus dari peristiwa traumatik, serta memperoleh dukungan positif dari lingkungan sekitar.

5. Pembentukan support group: Santri dapat diberikan kesempatan untuk saling berbagi pengalaman dan perasaan, serta belajar cara mengelola emosi dengan baik melalui pembentukan support group dengan orang yang memiliki pengalaman serupa.

Memperhatikan dan menangani masalah trauma dan taksiyatun nufus pada santri korban konflik tersebut sangat dibutuhkan bagi institusi pendidikan untuk membantu santri yang mengalami trauma agar bisa pulih dan kembali berkembang secara optimal.