Berikut ini adalah pertanyaan dari athaarsya pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Tafkhim yaitu masdar dari wazan fakhkhoma – yufakhkhimu – tafkhiman,
فخّم – يفخّم – تفخيما
Yang berartikan menebalkan, sedangkan secara istilah tafkhim yaitu membaca atau membunyikan huruf hijaiyah tertentu dengan mulut yang dimajukan atau yang menjorok ke depan.
Huruf – huruf tafkhim dalam hijaiyah yang harus dibaca tebal atau ditafkhimkan yaitu :
ص – ض – ط – ظ – خ – غ – ق – ر- ل
Ketika huruf tujuh tersebut terdapat pada bacaan Al – Quran maka harus dibaca dengan tebal atau dengan tafkhim. Selain itu ada ketentuan sendiri untuk huruf ل ( lam ) dan ر ( ra ), huruf tersebut mempunyai ketentuan khusus berbeda dengan huruf – huruf tafkhim lainnya. Jadi penting sekali untuk mempelajari Tafkhim dan Tarqiq.
Contoh Tafkhim
Dari pengertian di atas telah dijelaskan bagaimana cara membaca Tafkhim dan di bawah ini adalah Hukum dan Contoh Tafkhim menurut jenisnya.
Hukum Bacaan Lam Tafkhim dan Contohnya
Huruf lam tafkhim ini berbeda dengan huruf tafkhim lainnya, ada ketentuan khusus sehingga huruf ini berbeda dengan huruf tafkhim lainnya. Huruf ini tetap dibaca tebal (tafkhim) apabila terdapat pada lafaz jalalah ( لفظ الجلالة ), yaitu pada lafadz الله yang didahului dengan huruf yang berharokat fathah atau dhammah.
Contohnya :
سبحانَ الله
Sebab sebelum lafadz jalalah didahului oleh huruf yang berharokat fathah.
نورُ الله
Sebab sebelum lafadz jalalah didahului oleh huruf yang berharokat dhammah.
Hukum Ra’ Tafkhim dan Contohnya
Huruf ra tafkhim dibaca tebal apabila huruf ra berada di awal atau tengah lafadz dengan ketentuan sebagai berikut.
Ra’ berharokat fathah.
Contohnya : رَبّنا, رَحمة الله
Ra’ berharokat dhammah.
Contohnya : رُزقنا, ويأمرُون
Huruf ra’ di sukun dan harokat sebelumnya adalah fathah atau dhammah.
Contohnya : مَرْيم, قُرْآنا
Huruf ra’ disukun dan sebelumnya berharokat kasroh dengan jelas.
Contohnya : اِرحمنا
Huruf ra’ disukun dan sebelumnya berharokat kasroh dan yang dikasroh ada pada huruf sebelumnya.
Contohnya : مِرْصاد, قِرْطاس
Huruf ra’ yang dibaca tebal tetapi berada di akhir lafadz dan itu diwaqofkan.
Harokat sebelum huruf ra’ di akhir adalah fathah.
Contohnya : هو الأبْتَرْ
Harokat sebelum ra’ di akhir adalah dhammah.
Contohnya : ودُسُرْ
Ra’ di akhir lafadz berharokat sukun.
Contohnya : والعصْر
Ra’ yang huruf sebelumnya alif atau wawu.
Contohnya : النَّار
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh kevinnvinsen dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 01 Aug 23