1. 5 tingkatan pengurus NU adalah sebagai berikut:

1. Rais Aam (Ketua Umum)
2. Tanfidziyah (Pengurus Tanfidziyah)
3. Syuriah (Pengurus Syuriah)
4. Robithoh Ma'ahidli (Pengurus Pendidikan)
5. Fatayat NU (Pengurus Organisasi Wanita NU)

2.

• Tugas Pengurus Syuriah NU:

1. Memimpin dan mengatur program-program organisasi di tingkat pusat
2. Menjaga kesatuan dan konsistensi organisasi
3. Mengambil keputusan strategis untuk organisasi

• Tugas Pengurus Tanfidziah NU:

1. Mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan organisasi di tingkat wilayah dan cabang
2. Meningkatkan kualitas anggota dan pengurus organisasi di tingkat wilayah dan cabang
3. Membantu pengurus Syuriah dalam melaksanakan program-program organisasi

3. Lembaga dan Lajnah adalah dua istilah dalam struktur organisasi NU. Lembaga biasanya merujuk pada badan yang memiliki tugas dan tanggung jawab khusus dalam organisasi, seperti Lembaga Pendidikan dan Pelatihan atau Lembaga Kesejahteraan Sosial. Sementara itu, Lajnah merujuk pada badan-badan yang dibentuk untuk mengurus suatu bidang tertentu dalam organisasi, seperti Lajnah Dakwah atau Lajnah Kesehatan.

4. Anggota biasa adalah anggota NU yang memiliki hak suara dalam musyawarah dan dapat terlibat dalam kegiatan organisasi. Anggota luar biasa adalah anggota yang tidak memiliki hak suara tetapi masih terlibat dalam kegiatan organisasi. Sedangkan anggota penghormatan adalah mereka yang diberikan gelar penghormatan oleh organisasi karena jasa-jasa atau kontribusi yang telah diberikan kepada NU.

5. ASWAJA (Ahlussunnah Wal Jamaah) adalah ajaran Islam yang menjadi dasar pandangan NU. Pandangan ASWAJA menekankan pada pentingnya toleransi, keterbukaan, dan kesederhanaan dalam menjalankan ajaran Islam. ASWAJA juga menekankan pada pentingnya menjaga kesatuan umat Islam dan menghindari perpecahan. NU meyakini bahwa ASWAJA adalah ajaran Islam yang moderat dan dapat menjadi dasar untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di tengah masyarakat yang beragam.

Kelas: 10, 11, 12