buatkan kultum mengenai adab terhadap orang lain, masyarakat, dan lingkungan

Berikut ini adalah pertanyaan dari kinan1401 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Buatkan kultum mengenai adab terhadap orang lain, masyarakat, dan lingkungan

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) dikenal sebagai sosok yang mempunyai banyak sahabat. Dalam bergaul, beliau senantiasa menanamkan kasih sayang dan tak pernah membeda-bedakan sahabatnya.

Ketika ada yang berselisih, Beliau SAW selalu hadir sebagai pelindung dan mendamaikan orang-orang yang berselisih. Setelah berdamai, kemudian Beliau mengajak agar bertakwa kepada Allah Ta'ala. Inilah adab mulia yang dicontohkan Nabi dalam bermasyarakat.

Menurut Ustaz Salman Al-Farisi Al-Makki, apa yang dilakukan Nabi SAW ini sejalan dengan pesan Al-Qur'an. Allah Ta'ala berfirman: "Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat." (QS Al-Hujurat: 10)

"Kemudian Allah Ta'ala memerintahkan agar hendaknya tidak saling mengolok-olok, merendahkan satu sama lain. Juga dilarang memanggil orang lain dengan panggilan yang buruk," kata Ustaz Salman Al-Farisi Al-Makki saat mengisi kajian di Masjid Raya Bani Umar, Tangerang Selatan belum lama ini.

Selain itu, tidak boleh berprasangka buruk dan menggunjing satu dengan lainnya sebagaimana dijelaskan Allah Ta'ala dalam Surah Al-Hujurat ayat 12. Jauhilah prasangka buruk, karena sebagian dari prasangka itu adalah dosa, maka berhati-hatilah.

Jangan mencari-cari aib/kesalahan orang lain. Jangan ghibah, menggunjing atau membicarakan kejelekan orang lain yang perumpamaannya seperti memakan bangkai saudara sendiri. Apalagi ghibah termasuk dosa besar yang dibenci Allah Ta'ala.

Dalam Alquran, perilaku destruktif terhadap alam ini disejajarkan dengan dosa membunuh. Analoginya, seperti membunuh manusia seluruhnya. Bentuk hukumannya di dunia, yaitu dengan cara dibunuh, disalib, dipotong tangan, dan kakinya secara silang dan diasingkan. Sedangkan, balasan di akhirat adalah siksa yang sangat dahsyat. (QS al-Maidah [5]:32-33). Rasulullah SAW telah memberikan kesadaran kepada para sahabat dan kaum Muslim tentang pentingnya adab terhadap lingkungan alam sekitar.

Nabi SAW telah mengungkapkan kecintaannya terhadap gunung Uhud sebagai bagian kecil dari ruang alam ini. Sabdanya: "Sesungguhnya Uhud mencintai kita, dan kita pun sungguh mencintainya." Seandainya ditelusuri lebih jauh lagi, terdapat sejumlah hadis yang secara langsung menjelaskan bagaimana Rasulullah SAW menanamkan pendidikan lingkungan. Misalnya, ajaran untuk menghemat energi, seperti air, larangan mengotori dan merusak tempat umum atau alam yang dibutuhkan banyak orang, serta seruan menjaga kebersihan lingkungan.

Nabi SAW pun pernah melarang merusak tanaman, seperti memotong dahannya dan mengelupaskan kulitnya. Bayangkan, merusak dengan cara seperti itu saja tidak dibenarkan. Bagaimana jika sengaja atau lalai membakar hutan yang memusnahkan jutaan pohon atau tumbuhan.

Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang memotong pohon bidadara, Allah akan membenamkan kepalanya dalam neraka." (HR Abu Dawud). Dalam pendidikan lingkungan ini, Rasulullah SAW juga memerintahkan kita supaya menjaga budaya penghijauan alam, yaitu menanam tumbuhan atau tanaman di lahan yang kosong dan tandus. Sebab, kegiatan yang dikenal dengan istilah reboisasi ini akan mendatangkan banyak manfaat. Bahkan, menjadi nilai ibadah yang akan menuai banyak pahala.

Sebagiamana dalam sabdanya, "Barang siapa yang menghidupkan tanah mati, dengannya ia mendapatkan pahala. Dan, apa yang dimakan oleh binatang liar maka dengannya ia mendapatkan pahala." (HR Ahmad).

Ibnu Khaldun mengatakan, pemeliharaan dan pelestarian lingkungan kini menjadi keharusan tak terelakkan bagi segenap umat manusia di muka bumi. Bila alam terjaga dan terpelihara, secara langsung akan memberikan dampak positif bagi kelangsungan dan keseimbangan hidup. Wallahu Al- Musta'an. ?

Penjelasan:

semoga membantu, maaf kalau ada kesalahan

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh rahmawatinf123 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 26 Jul 21