Dalam riwayat Ibnu Majah disebutkan, Rasulullah SAW menegaskan pentingnya sifat malu.

إِنَّ لِكُلِّ دِيْنٍ خُلُقًا وَخَلُقُ اْلإِسْلاَمِ الْـحَيَاءُ “Setiap agama memiliki akhlak dan akhlak Islam adalah malu.” (HR Ibnu Majah (4181, 4182 bab Az-Zuhd).

Penjelasan:

Hadits tersebut bermakna rasa malu sebagai penyempurna akhlak umat Islam. Hal ini mengacu dari tujuan diutusnya Rasulullah SAW untuk menyempurnakan akhlak.

Hal tersebut bermakna sejauh mana hati itu hidup, sejauh itu pula kekuatan malu berdiam di hati. Kurangnya rasa malu adalah tanda-tanda matinya hati dan ruh. Setiap kali hati menjadi lebih hidup, di saat itu pula rasa malu akan menjadi lebih sempurna.

(Maaf jika ada kesalahan..)