Jawaban:

Nabi shalallaahu ‘alayhi wa sallam bersabda,

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِيْ رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِيْ أَثْرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Transliterasi matan hadits silaturahmi: Man ahabba ay-yubsatho lahu fir-rizqi, wayunsa’a lahu fii atsarihi wal yashil rahimahu.

Terjemah hadits silaturahim: “Barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silautrahim.”

Dalam hadits yang lain, Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallaahu’anhu, Rasulullah shalallaahu ‘alayhi wa sallam bersabda,

لَيْسَ الوَاصِلُ بِالمُكَافِئ، وَلكِنَّ الوَاصِلَ الَّذِي إِذَا قَطَعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا

Transliterasi matan hadits silaturahmi: Laysa Al-Wasilu bil mukafi, walakinna Al-Wasil alladzi idza qatha’at rahimuhu wa shalaha.

Terjemah hadits: “Al-Wasil (orang yang menyambung silaturahmi) bukan yang sekedar membalas, Al-Wasil yang sesungguhnya adalah orang yang apabila diputus silaturahmi (silaturahim) kepadanya ia menyambungnya.”