Berikut ini adalah pertanyaan dari atikmartinawati pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Sejarah Doa Iftitah
Bila menyimak sejarah yang dituliskan dalam sebuah riwayat. Doa iftitah ini memang tidak langsung terucap dari mulut Rasulullah SAW.
Kisahnya bermula ketika Rasulullah SAW dan para sahabat hendak melakukan shalat berjamaah.
Kemudian datang seorang pria yang setelah tahbiratul ihram membaca beberapa lantunan doa sebelum membaca al-fatihah.
Suara ketika ia membaca doa terdengar lantang hingga masuk ke telinga Rasulullah SAW. Seusai shalat, tidak mau kehilangan rasa penasaran Rasulullah SAW langsung bertanya siapa gerangan yang melafadzkan doa tadi.
Rasulullah SAW mengagumi lafadz doa tersebut bahkan lafadz tersebut sampai bisa membuka pintu-pintu langit.
Bacaan Doa Iftitah Versi Pertama
Ada beberapa versi bacaan iftitah yang umum diketahui oleh umat Islam. Kamu bisa memilih salah satu diantara doa-doa tersebut.
Dalam artikel ini yang akan dibahas 2 versi yang umum saja.
Bila mengacu pada rujukan beberapa hadist, tidak ada larangan untuk menggabungkan lebih dari satu doa iftitah ataupun membaca salah satunya.
Kalau kamu menguasai beberapa doa iftitah maka kamu bisa membacanya bergantian di setiap shalat. Tapi ingat ya dibacanya hanya pada rakaat pertama setelah takbiratul ihram dan sebelum al fatihah.
Berikut bacaan arab doa iftitah yang paling masyur diketahui.
اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ .
Kemudian bahasa latinnya adalah sebagai berikut.
“Allaahu akbaru Kabiraa Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.”
Lalu terjemahannya adalah sebagai berikut.
“Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang.
Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya.
Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim (Orang-orang yang berserah diri).”
Bacaan Doa Iftitah Versi Kedua
Untuk bacaan versi kedua ini juga adalah yang paling umum diketahui. Berikut bacaan arabnya.
اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ . اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ
الدَّنَسِ . اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
Berikut adalah bahasa latinnya.
“Allaahumma Baa’id Bainii Wa Baina Khathaayaaya Kamaa Baa’adta bainal Masyriqi Wal Maghrib. Allaahumma Naqqinii Minal Khathaayaa Kamaa Yunaqqats Tsaubul Abyadlu Minad Danas. Allaahummaghsil Khathaayaaya Bil maa-i Wats Tsalji Wal Barad”
Lalu terjemahannya adalah sebagai berikut.
“Ya Allah, jauhkanlah aku dari kesalahan dan dosa-dosaku sebagaimana engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan dan dosa-dosaku sebagaimana bersihnya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah cucilah aku dari dosa-dosaku dengan air, salju dan embun.”
Kesimpulan:
Kewajiban seorang Muslim salah satunya menunaikan shalat. Dan inilah yang menjadi kewajiban paling utama. Salah satu bacaan dalam shalat di awal adalah doa iftitah.
Doa iftitah adalah bacaan sholat yang dilafadzkan setelah tahbiratul ihram dan sebelum membaca surat wajib yaitu Al-Fatihah.
Apakah doa iftitah dibaca setiap rakaat?
Meskipun dibaca setelah tahbiratul ihram dan sebelum Al-Fatihah, doa iftitah hanya dibaca di rakaat pertama saja.
Sehingga untuk rakaat berikutnya bacaan tersebut tidak perlu dibaca kembali.
Doa ini memang tidak termasuk ke dalam rukun shalat. Bahkan juga tidak termasuk
Maaf jika salah
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh victori32 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 17 May 21