Ikhtiar sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia sebagai cara untuk mendapatkan sesuatu. Manusia harus bekerja dan berusaha keras untuk meraih hasil yang dibutuhkan/diinginkan. Tanpa ikhtiar manusia tidak akan sukses. Dan Allah hanya akan mengubah suatu kaum bila mereka mau berubah dan berusaha.

Contoh ikhtiar tanpa menyalahi aturan Allah adalah rajin belajar dan berdoa untuk mendapatkan nilai bagus dalam ujian. Ketika ujian, berusaha mengerjakan sebisa mungkin dan mengerahkan seluruh kemampuan. Tidak menyontek sekalipun ada kesempatan karena melanggar beberapa larangan Allah di Al-Quran yaitu mencuri dan menipu.

Gambar di atas merupakan contoh ikhtiar. Seorang pelari, sebut saja Rudi, mempersiapkan diri untuk lomba lari tingkat nasional. Ia berlatih lari setiap hari, berusaha untuk mengharumkan nama provinsi. Ia berlatih secara konsisten dan tidak bermalas-malasan. Ia menjaga pola makannya agar tetap bugar hingga hari bertanding. Ia patuhi nasihat orangtua agar beristirahat yang cukup, dan selalu beribadah dan berdoa pada waktunya. Di hari tanding, ia berdoa kepada Allah agar diberi kemudahan. Saat lomba ia melakukan strategi yang sesuai dan berusaha untuk menang, tanpa mencurangi pemain lain. Ia mengerahkan seluruh kemampuannya dan berhasil menjadi juara dua. Ia bersyukur karena ikhtiar yang ia lakukan diridhoi Allah dan tidak sia-sia.

Bila putus asa, manusia akan sulit meraih kebahagiaan dunia maupun akhirat karena ia sudah tak mau berusaha mendapatkannya. Putus asa dapat menjadi salah satu kunci depresi. Bila tidak segera berubah/diubah agar semangat ikhtiar lagi, ia dapat menzalimi diri sendiri dengan cara self loathe, cutting, atau bahkan bunuh diri. Hal ini akan menyebabkan Allah murka dan ia masuk neraka.