sebutkan dalil dan hadits tentang keberadaan jin dan syaitan​

Berikut ini adalah pertanyaan dari herugawoh40 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Sebutkan dalil dan hadits tentang keberadaan jin dan syaitan​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Dalil=

[1]. Allah Ta’ala berfirman:

“Artinya : Dan (ingatlah) ketika kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan al-Qur’an”.[Al-Ahqaaf: 29]

[2]. juga berfirman :

“Artinya : Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu Rasul-Rasul dari golonganmu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini”. [Al-An’aam:130]

[3]. juga berfirman:

“Artinya : Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan”. [Ar-Rahmaan: 33]

[4]. Firman-Nya:

“Artinya : Katakanlah(hai Muhammad), Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya sekumpulan jin telah mendengarkan (al-Qur’an), lalu mereka berkata, Sesungguhnya kami telah mendengarkan al-Qur’an yang menakjubkan”. [Al-Jinn: 1]

[5]. firman-Nya:

“Artinya : Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki diantara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki diantara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan”. [Al-Jinn: 6]

[6]. Serta firman-Nya:

“Artinya : Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi dan menghalangimu dari mengingat Allah dan shalat; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)”. [Al-Maidah: 91].

Hadits=

Firman Allah Azza wa Jalla pada ayat ini “Sesungguhnya ia (iblis/setan) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka”, menunjukkan bahwa manusia tidak dapat melihat jin, yaitu pada bentuknya yang asli. Namun melihat penjelmaan jin, hal ini bisa dan telah terjadi pada zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam atau setelahnya. Ketika menjelaskan faidah-faidah dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu yang menangkap setan,

penjelasan:

Manusia tidak memiliki kemampuan melihat jin dalam bentuk aslinya, karena Allah Azza wa Jalla berfirman: يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا ۗ إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ ۗ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia (iblis/setan) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. [al A’raf/7 : 27].

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh NoviFernanda dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 30 May 21