Apa yang kamu ketahui tentang waqaf tam dan qabih?Jawab: ....​

Berikut ini adalah pertanyaan dari arivindalexander pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Apa yang kamu ketahui tentang waqaf tam dan qabih?
Jawab: ....​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1. Tam (Sempurna)

Waqaf tam adalah berhenti pada suatu kata yang sempurna maknanya dan tidak ada hubungannya dengan kalimat/ayat berikutnya secara lafadz maupun makna. Kemudian ibtida’ dari kata setelah kata yang diwaqafkan.

Sebelumnya kita bahas dulu yang dimaksud dengan “sempurna makna”. Pengertian sempurna makna adalah suatu kalimat yang sudah utuh maknanya dan secara gramatikal kalau mubtada sudah ada khabarnya, fi’il sudah ada fa’ilnya, jawab sudah ada syaratnya, dll.

Adapun yang dimaksud hubungan secara lafadz adalah hubungan gramatikal/nahwu seperti mubtda’ dengan khabar, fiil dan fail, dll. Adapun yang dimaksud hubungan secara makna adalah tema dan konten dari ayat.

Contoh waqaf tam:

Al-Baqarah 5-6

...وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (5) إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا...

Apabila kita waqaf di akhir ayat 5 dan ibtida’ di awal ayat 6 termasuk tam. Kedua ayat ini tidak berhubungan secara lafadz dan makna karena ayat 5 berisi tentang orang yang bertaqwa dan ayat 6 berisi tentang orang kafir. Begitu pula secara gramatikal tidak ada hubungannya.

2.. Qabih (Buruk)

Waqaf qabih adalah berhenti pada bacaan secara tidak sempurna maknanya dan tentunya masih ada hubungannya secara lafadz dan makna dengan kata/kalimat berikutnya. Waqaf ini harus dihindari karena bisa merusak makna dan maksud dari ayat tersebut. Kalau kita memahami bahasa Arab tentunya akan mudah untuk menghindari waqaf ini. Bagi yang belum memahami bahasa Arab hindari waqaf di huruf jar, mudhaf, fi’il yang belum ada failnya, mubtada’, dll.

Contoh:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا

Bila kita berhenti di kata “La yastahyi” ini merupakan waqaf qabih karena menyipati Allah dengan sifat tercela dan maknanya akan jelas bila diwashalkan.

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ....

Contoh lainnya bila kita waqaf pada kata “illa” atau “laha”. Bila kita waqaf di kedua kata tersebut akan menimbulkan kerancuan makna.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh carryynna825 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 24 Jun 21