Berikut ini adalah pertanyaan dari azzahrafathimah81 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Abuddin Nata
(Guru Besar Ilmu Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta)
Abstract
Today humans live in the millennial era.
The era that is a continuation of this global era has
created new challenges that must be transformed into
opportunities that can be put to good use, so that
challenge brings a blessing for everyone to do. Since
the millennial era besides having similarities also has
differences, especially in the use of digital
technology that goes beyond the computer era, this
kaeadaan has invited a number of experts to speak
out and at the same time offer a number of thoughts
and ideas in dealing with it. Islamic education with
various types and levels, ranging from traditional
pesantren that is non-formal, hinggapesantren
modern with various programs, ranging from
kindergarten to college, is institutionally part of the
national education system. With such a position,
Islamic education will inevitably have to contribute,
even responsible menak prepare human beings in the
millennial era. That is a human being who is able to
change challenges into opportunities, and can use
them for his own material and spiritual welfare. This
paper seeks to explore the potential contained in
Islamic education with various types and levels in the
face of challenges in the millennial era. This paper
begins by presenting the characteristics and
challenges of the millennial era, social problems and
their impact on life.
Keywords: Islamic Education, Millennial Era,
Challenges and Opportunities.
Abstrak
Dewasa ini manusia hidup di era millennial.
Era yang merupakan kelanjutan dari era global ini
telah menimbulkan tantangan-tantangan baru yang
harus diubah menjadi peluang yang dapat
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, sehingga
tantangan tersebut membawa berkah bagi setiap
orang melakukannya. Karena era millennial selain
memiliki persamaan juga memiliki perbedaan,
terutama dalam penggunaan digital technology yang
melampaui era computer, maka kaeadaan ini telah
mengundang sejumlap pakar untuk angkat bicara dan
sekaligus menawarkan sejumlah pemikiran dan
gagasan dalam menghadapinya. Pendidikan
Islamdengan beragam jenis dan jenjangnya, mulai
dari pesantren tradisional yang bersifat non-formal,
hinggapesantren modern dengan berbagai
programnya, mulai dari Taman Kanak-kanak hingga
perguruan tinggi, secara institusional merupakan
bagian dari sistem pendidikan nasional. Dengan
posisinya yang demikian itu, pendidikan Islam mau
tidak mau harus ikut berkontribusi, bahkan
bertanggung jawabdakam menyiapkan manusia
dalam menghadapi era millennial. Yaitu manusia
yang mampu merubah tantang menjadi peluang, serta
dapat memanfaatkannya guna kesejahteraan hidunya
secara material dan spiritual. Tulisan ini berupaya
menggali potensi yang terdapat dalam pendidikan
Islam dengan berbagai jenis dan jenjangnya dalam
menghadapi tantangan di era millennial. Tulisan ini
diawali dengan mengemukakan karakteristik dan
tantangan era millennial, problema sosial dan
dampaknya bagi kehidupan.
Katakunci: Pendidikan Islam, Era Millennial,
Tantangan Dan Peluang.
Karakteristik dan Tantangan Era Millenial
Kosakata millennial berasal dari bahasa
Inggris millennium atau millennia yang berarti masa
seribu rahun (Echols, 1980: 380). Millennia
selanjutnya menjadi sebutan untuk sebuah masa yang
terjadi setelah era global, atau era modern. Karena
itu, era millennial dapat pula disebut erapost-modern.
Era ini oleh sebagian pakar diartikan sebagai era back
to spiritual and moral atau back to religion. Yaitu
masa kembali kepada ajaran spiritual, moraldan
agama. Era ini muncul sebagai respon terhadap era
modern yang lebih mengutamakan akal, empirik,
danhal-hal yang bersifat materialistik, sekularistik,
hedonistik, fragmatik, dan transaksional. Yaitu
pandangan yang memisahkan urusan dunia dengan
urusan akhirat. Akibat dari kehidupan yang demikian
itu manusia menjadi bebas berbuat tanpa landasan
spiritual, moral, dan agama. Kehidupan yang
demikian, memang telah mengantarkan
manusiakepada tahap membuat sesuatu yang
mengagumkan, seperti digital technology, cloning,
dan sebagainya. Namun karena tidak disertai
landasan spiritual, moral dan agama, semua temuan
yang mengagumkan itu telah pula digunakan manusia
untuk mendukung selera hawa nafsunya. Prakti
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ADAWIBULARIII dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 02 Dec 21