sebutkan hal hal yang dinasehatkan dalam berbuat baik​

Berikut ini adalah pertanyaan dari dhiniptr pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Sebutkan hal hal yang dinasehatkan dalam berbuat baik

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Nasehat pertama: Perkokoh akidah dan Jauhi syirik

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika ia menasehati anaknya: “Hai anakku, janganlah kamu syirik (mempersekutukan Allah), sesungguhnya syirik adalah zalim yang besar”.

Lukman al-Hakim mendahulukan pendidikan agama kepada anaknya dengan menanamkan pemahaman akidah yang kokoh. Pemahaman tauhid yang lurus dan jauh dari syirik - dijadikan pondasi dalam kehidupan. Pemahaman akidah yang kuat - dijadikan sebagai urusan yang terpenting untuk diajarkan, sebelum diajarkan tentang ilmu-ilmu yang lainnya.

Nasehat kedua: Berbakti pada orang tua

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

“Kami (Allah) perintahkan pada manusia (berbuat baik) kepada dua orangtua ibu- bapaknya; ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu” .

Nasehat ini sangat penting sebagai bentuk upaya membina pergaulan sesama manusia (hablum minannas) yang pertama, yaitu pergaulan sesama manusia dalam lingkungan terdekat yaitu lingkungan keluarga.

وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Jika kedua orangtuamu memaksa kamu untuk melakukan syirik, maka janganlah kamu mentaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.

Nasehat ketiga: Pengawasan melekat, atau muraqabah, merasa diawasi Allah, dan meyakini setiap dosa dan kejelekan akan dibalas oleh Allah

Lukman menasehati:

يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ

“Hai anakku, sungguh jika ada (sesuatu perbuatan) sekecil biji sawi,yang disembunyikan dalam batu atau di dalam bumi atau di langit,pasti Allah akan mengungkapnya dan membalasnya. Sggh Allah Maha Halus Maha Mengetahui”.

Nasehat Lukman ini mengajarkan agar setiap orang menyadari adanya dampak buruk jika berbuat dosa. Dan setiap muslim harus yakin bahwa Allah Maha Melihat dan Mengetahui, serta Allah akan membalasnya.

Nasehat keempat: Beribadah dan mendirikan shalat, juga untuk amar ma’ruf nahi mungkar

Lukman menasehati:

يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ

“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan kebaikan dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar, dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sungguh yang demikian itu termasuk hal-hal yang perintahkan Allah”.

Ayat ini menasehatkan mengenai pentingnya beribadah terutama ibadah shalat. Juga mengenai pentingnya amar ma’ruf nahi mungkar.

Nasehat kelima : sabar atas gangguan atau musibah

Ayat ini menasehatkan mengenai pentingnya bersabar atas gangguan atau musibah. Seseoang dalam hidupnya, termasuk dalam menjalankan ibadah serta amar makruf nahi mungkar, pelakunya pasti akan mendapat gangguan atau hambatan. Oleh karena itulah Lukman memerintahkan untuk bersabar.

Imam Asy Syaukani menjelaskan mengapa sampai tiga hal ini yang menjadi wasiat Lukman untuk anaknya. Yaitu karena tiga ibadah ini adalah induk ibadah dan landasan seluruh kebaikan.

Nasehat keenam: Menghormati manusia dan bersikap tawadhu’.

Lukman menasehati kepada anaknya :

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”.

Akhlak mulia yang dinasehatkan Lukman kepada anaknya yaitu sikap tawadhu’ dan menghormati serta menjaga perilaku di hadapan manusia.

Ayat ini mengajarkan agar seorang muslim bersikap dengan baik dalam bergaul bersosial dengan sesama manusia dalam masyarakat. Ayat ini mengajarkan agar seorang muslim tidak bersikap sombong.

Nasehat ketujuh: Santun ketika berbicara

Di antara yang dinasehatkan Lukman Al Hakim adalah mengenai adab berbicara, yaitu janganlah berbicara keras dan asal bicara atau tanpa berdasar. Ucapan yang kasar adalah suara yang buruk yang dipersamakan seperti suara keledai.

Allah Ta’ala berfirman,

وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ

“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh yesaauliaputrimerdik dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 03 Dec 21