Dan kami tidak mengutus para Rasul melainkan untuk member kabar

Berikut ini adalah pertanyaan dari rismalistiawati77 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Dan kami tidak mengutus para Rasul melainkan untuk member kabar gembira danperingatan" ( Al-An'am 48). sebutkan satu contoh kabar gembira dari Allah untuk umat
Nabi Muhammad !​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Kabar gembira dari Rasulullah SAW untuk umatnya ini tentunya menjadi kabar yang ditunggu-tunggu. Jika kita mengaku sebagai umat Rasul maka sudah seharusnya kita meneladani perilaku beliau sehingga kabar itu akan diberikan juga pada kita. Namun, jika kita tidak melaksanakannya maka kabar itu akan menjadi peringatan bagi kita.

Kabar Gembira dari Rasulullah SAW Untuk Umatnya

Suatu ketika, Sayyidina Ali bin Abi Thalib pernah bertanya pada Nabi Muhammad SAW mengenai firman Allah yang berbunyi Allah menghapus dan menetapkan apa yang dihendaki-Nya. Dan di sisi Allah ada Lauh Mahfuzh (Ummul-Kitab).

Rasul kemudian menjelaskan bahwa beliau akan memberikan kabar gembira bagi umatnya dan agar dia menyampaikan juga kabar gembira ini pada orang-orang setelah Nabi bahwa bersedekah di tempat yang tepat, berbuat baik, dan berbakti pada orang tua dapat mengubah kesengsaraan menjadi kebahagiaan dan juga bisa memperpanjang umur.

Berdasarkan kabar gembira dari Nabi Muhammad SAW di atas, terdapat tiga hal yang bisa kita lakukan untuk mengubah kesengsaraan menjadi kebahagiaan dan untuk memperpanjang umur, yaitu:

Bersedekah di tempat yang tepat

Sedekah merupakan amalan yang bisa dilakukan oleh semua orang, baik yang kaya maupun miskin, yang sempurna maupun yang tidak sempurna. Sedekah tidak hanya berkutat pada harta atau uang saja. Jika kita tidak memilki kemampuan harta maka kita bisa bersedekah menggunakan jasa yang kita miliki, yakni dengan menolong seseorang yang membutuhkan. Bahkan, dikatakan bahwa senyum merupakan sedekah yang sangat mudah. Oleh karena itu, latihlah diri kita untuk senantiasa bersedekah sesuai dengan kemampuan. Meskipun dalam riwayat tersebut disebutkan untuk bersedekah di tempat yang tepat, namun tak selamanya kita tahu apakah sedekah yang kita keluarkan itu berada pada orang yang tepat atau bukan. Terlepas dari semua hal itu, jika niat kita baik, percayalah bahwa itu sudah merupakan amalan.

Penjelasan:

semoga membantu dan maaf bila ada kesalahan itu murni dari saya sekian

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh fahrisaputra561 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 05 Jul 21