Berikut ini adalah pertanyaan dari aeroxmonster166 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
wulandari45510
Ambisius
19 jawaban
3.8 rb orang terbantu
Jawaban:
1. Jamak Mudzakkar Salim
Jamak mudzakkar salim adalah jamak yang digunakan sebagai penunjuk benda yang jumlahnya lebih dari dua dan dalam wujud mufradat yang singular bersifat maskulin (mudzakkar).
Ciri-ciri dari jamak mudzakkar salim adalah sebagai berikut.
Jamak mudzakkar salim menggunakan kata هَؤُلَاءِ (ha ula i) sebagai dhomir/ kata ganti penunjuk dekat. Ha ula I bermakna ‘ini’, bentuk plural dari haadza (هَذَا).
Jamak mudzakkar salim menggunakan kata أُولَئِكَ (ulaa ika) sebagai dhomir/ kata pengganti penunjuk jauh. Ulaa ika bermakna ‘itu’, bentuk jamak dari dzaalika.
Pada isim yang akan bersanding dengan dhomir tersebut terdapat perubahan pada bagian akhir katanya. Cara mengubahnya adalah sebagai berikut.
Huruf terakhir yang berharakat dhammah tanwin dihilangkan tanwin-nya menjadi dhammah saja.
Setelah itu bagian akhir mufrad ditambahkan akhiran وْنَ (wau nun) pada bentuk rofa’ (ketika isim mufrad tersebut berperan sebagai subjek/ pelaku kata kerja) ata u يْنَ jika kata isim berada dalam bentuk nashab (berposisi sebagai objek).
2. Jamak Mu’annats Salim
Jamak mu’annats salim adalah jamak yang digunakan sebagai penunjuk benda yang jumlahnya lebih dari dua dan dalam wujud mufrad bersifat feminin (mu’annats).
Tanda mufrad mu’annats adalah adanya harf ta marbutah di akhir kata, sehingga diakhiri bunyi -atun atau –ah.
Ciri-ciri dari jamak muannats salim adalah sebagai berikut.
Jamak muannats salim menggunakan dua varian kata ganti/ dhomir penunjuk dekat.
Jamak muannats salim menggunakan kata هَؤُلَاءِ (ha ula i) sebagai dhomir/ kata ganti penunjuk dekat pada benda berakal. Ha ula I bermakna ‘ini’, bentuk plural dari haadza (هَذَا). Sama dengan jamak mudzakkar salim pada penjelasan sebelumnya.
Pada benda tidak berakal, maka jamak mu’annats salim menggunakan kata هَذِهِ (haa dzi hi) sebagaimana benda tersebut dalam bentuk mufradnya.
Jamak muannats salim menggunakan dua varian kata ganti/ dhomir penunjuk jauh.
Jamak muannats salim pada benda berakal memakai bentuk أُولَئِكَ (ulaa ika) sebagai dhomir/ kata pengganti penunjuk jauh. Ulaa ika bermakna ‘itu’, bentuk jamak dari dzaalika. Sama dengan jamak mudzakkar salim pada penjelasan sebelumnya.
Pada benda tidak berakal, maka jamak mu’annats salim menggunakan kata تِلْكَ (til ka). Pada jamak mu’annats terdapat pembedaan antara benda berakal dan benda tidak berakal.
Bentuk isim pada jamak mu’annats salim pun mengalami perubahan sebagai berikut.
Pada huruf terakhir mufrod, ta marbutah hilang dan digantikan oleh ات (alif ta)
Jika isim berposisi rofa’ (sebagai subjek/ pelaku kata kerja), maka huruf ta pada ات akan berharakat dhommah
Jika isim berposisi nashob (sebagai objek) maka huruf ta pada ات akan berharakat kasrah.
3. Jamak Taksir
Berbeda dari kedua isim jamak sebelumnya, kata ini punya perubahan yang tidak ada pola umumnya.
Contoh isim jamak taksir dapat dilihat dalam daftar berikut.
رَسُوْلٌ = (seorang rasul), ketika berada dalam bentuk jamaknya hanya menghilangkan huruf wau menjadi رُسُلٌ = (rasul-rasul).
رَجُلٌ = (seorang laki-laki), untuk menggantinya dalam bentuk jamak maka harakat ro diganti menjadi kasrah dan setelah huruf ja ditambahkan alif agar dihasilkan kata رِجَالٌ = (para laki-laki).
Penjelasan:
maaf kalo salah :v
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh aryasigitbahtiar dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sat, 05 Feb 22