Jawaban:

Didalam praktek nya Rasulullah mengerjakan sholat dari awal sampai akhir, baik itu yang berupa ucapan atau gerakan sholat, seperti cara takbir, ruku’, sujud sampai salam, bacaan yang dikeraskan atau yang dipelankan.

Namun sholat dzuhur dan ashar nabi biasanya melakukan dengan bacaan sholat seperti al-fatihah nabi membaca dengan pelan (sirriyah) sedangkan berkebalikan dengan sholat maghrib, isya’ dan subuh dengan bacaan keras (jahriyah).

Jika kita mengerjakan sholat dzuhur atau sholat ashar lantas kita membaca al-fatihah dengan bacaan yang dikeraskan pun tidak apa-apa, tidak membatalkan ibadah sholat nya.

Namun jika seperti sholat magrib, isya ataupun subuh bacaan surat al fatihah nya harus dikeraskan, hukum nya sunnah nya seperti itu, lantas jika tidak membaca atau lupa bagaimana ? ya hukumnya menjadi makruh tidak lah membuat dosa

lebih jelas nya ada di hadist

K. Bukhori dan Muslim.