Berikut ini adalah pertanyaan dari shauwarip pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Manajemen Baitul Mal Dalam Sejarah
Pada masa Rasulullah SAW, Baitul Mal belum memiliki DiwanDiwan tertentu, walaupun beliau telah mengangkat para penulis (katib)
yang bertugas mencatat harta. Pejabat atau para penulis Baitul Mal
dipilih apabila memenuhi syarat-syarat berikut, yaitu: a) Merdeka,
b) Muslim, c) Berakhlak baik, d) Jujur, e) mampu bekerja. Seorang
pejabat Baitul Mal juga harus mampu berijtihad, karena mereka yang
akan menangani pajak yang meliputi kebebasan menentukan taksiran
atau pengeluaran uang. Selain itu, agen-agen kecil yang kerjanya
mengumpulkan atau menyampaikan pajak dapat saja seorang budak
atau zimmi dari golongan yang seagama dengan mereka.24
Pada zaman kekhalifahan Umar bin Khattab inilah mulai dibentuk
Diwan-Diwan Baitul Mal, baik berupa arsip ataupun tempat untuk
menulis dan menyimpan arsip-arsip tersebut. Hal ini dikarenakan,pada
masa kekhalifahannya Islam sedang gencar-gencarnya menaklukkan
negara-negara di Jazirah Arab, yang secara otomatis menghasilkan
banyak harta.
Umar bin Khattaab lalu bermusyawarah dengan kaum muslimin
mengenai pembentukan Diwan-Diwan Baitul Mal tersebut.
Diantaranya hadir Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, dan Al Warid
bin Hisyam bin Al Mughirah. Pada saat itu, Ali ra. berkata kepada
Umar, “Bagikanlah harta yang terkumpul kepadamu setiap tahun dan
janganlah engkau tahan dari harta itu sedikitpun, Utsman berkata, Aku
melihat harta yang banyak yang mendatangi manusia. Jika mereka tidak
diatur sampai diketahui mana orang yang sudah mengambil bagiannya
dan mana yang belum, maka aku khawatir hal ini akan mengacaukan
keadaan”. Al Warid bin Hisyam bin Al Mughirah berkata, “Ketika
aku di Syam aku melihat raja-rajanya membuat Diwan-Diwan dan membangun angkatan perangnya”. Mendengar keterangan tersebut,
maka khalifah Umar menyetujuinya. Kemudian ia memanggil beberapa
orang keturunan Quraisy, yaitu Uqail bin Abi Thalib, Mukharamah
bin Naufal, dan Jabir bin Muth’im. Umar lalu berkata kepada mereka,
“Tulislah oleh kalian nama-nama semua rakyat berdasarkan kabilahkabilahnya”. Mereka melaksanakan perintah tersebut dengan memulai
penulisan dari Bani Hasyim, kemudian Abu Bakar dan kaumnya, Umar
dan kaumnya, serta diikuti dengan kabilah-kabilah lainnya. Kemudian
mereka menyerahkannya kepada Umar dan ketika Umar melihat hal
tersebut beliau berkata: Tidak, bukan seperti ini yang aku maksud,
tapi mulailah dari kerabat Rasulullah SAW, yaitu yang paling dekat
kepada beliau, maka tulislah kedudukannya itu sehingga kalian dapat
menempatkan Umar sebagaimana Allah SWT telah menetapkannya.25
Adapun penggunaan uang Baitul Mal dibagi menjadi dua, yaitu: 1)
untuk membiayai tugas-tugas negara, seperti gaji tentara, para pejabat
negara, dan memelihara penjara. 2) untuk membuat jalan-jalan umum,
persediaan air minum dan memperbaiki kerusakan tanah kharaj.26
Dalam pendistribusian harta yang tersimpan di Baitul Mal, Umar
juga mendirikan: departemen pelayanan militer, departemen kehakiman
dan eksekutif, departemen pelayanan dan pengembangan Islam, dan
departemen jaminan sosial. Umar juga mendirikan diwan islam yang
bertugas memberikan tunjangan-tunjangan angkatan perang dan
pensiun. Tunjangan yang diberikan adalah sebagai berikut: 1) Aisyah
dan Abbas bin Abdul Muthalib, masing-masing 12000 dirham. 2) . Para
istri nabi selain Aisyah, masing-masing 10000 dirham. 3) Ali, Hasan,
Husain dan para pejuang Badar, masing-masing 5000 dirham. 4) Para
pejuang Uhud dan para migran abisinya, masing-masing 4000 dirham.
5) Kaum Muhajirin sebelum peristiwa Fathul Makkah, masing-masing
3000 dirham. 6) Putra para pejuang Badar, orang yang memeluk Islam
ketika Fathul Makkah, anak-anak kaum Muhajirin dan Anshar, para
pejuang perang Qadisiyah, Uballa, dan orang-orang yang menghadiri
perjanjian Hudaibiyah, masing-masing 2000 dirham. 7) Orang-orang Makkah yang bukan termasuk kaum Muhajirin, masing-masing 800
dirham. 8) Warga Madinah 25 dinar. 9) Kaum Muslimin di Yaman,
Syria, Irak, masing-masing 200-300 dirham. 10) Anak-anak yang baru
lahir yang tidak diakui, masing-masing 100 dirham.27
Disamping itu, harta Baitul Mal disalurkan pula untuk membenahi
kepentingan umum yang dapat menunjang berjalannya pemerintahan
secara baik, seperti membeli perlengkapan peralatan negara, membangun
jalan, jembatan, irigasi dan sebagainya
Kesimpulan ada di komentar
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh sitinurazzahra07 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 04 Aug 21