artikel tentang kejujuran tentang pedagang yang curang​

Berikut ini adalah pertanyaan dari fisaloktafianto02 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Artikel tentang kejujuran tentang pedagang yang curang​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Kejujuran erat kaitannya dengan hati nurani. Berucap dan berperilaku jujur merupakan suatu sikap menghargai orang-orang di lingkungan sekitar Anda sekaligus pada diri sendiri.

Pengertian jujur adalah mengucapkan kata-kata dan memberikan informasi yang sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Sikap jujur merupakan perilaku yang didorong oleh hati nurani.

Sebuah riset dari University of Chicago Booth School of Business mengeksplorasi konsekuensi kejujuran dalam keseharian.

Peneliti ingin membuktikan bahwa sebenarnya setiap orang mampu berkata dan bersikap jujur. Sebab, hal yang demikian sangat sederhana, sama sekali tidak sulit.

Dalam kajian yang bertajuk You Can Handle the Truth: Mispredicting the Consequences of Honest Communication, Emma Levine, Asisten Profesor dari Chicago Booth, dan Taya Cohen, Asisten Profesor bidang perilaku organisasi di Carneige Mellon University, Australia, menjelaskan bahwa banyak orang khawatir berlebihan mengenai dampak dari berkata jujur dalam sebuah percakapan.

“Manusia acap kali enggan untuk benar-benar jujur pada orang lain,” jelas Levine.

Kebanyakan orang, kata Levine, berpikir bahwa mengutarakan pendapat kritis atau lebih terbuka mengenai rahasia yang tersimpan menjadikan suasana tidak nyaman pada diri sendiri dan si lawan bicara.

Periset mengatakan bahwa khawatir dan takut untuk berucap jujur sering kali justru membuat kita salah langkah.

Sebab, percakapan yang jujur tanpa melebih-lebihkan informasi ditemukan peneliti sebagai gaya komunikasi dua arah yang benar-benar menyenangkan.

Lalu, periset juga mengungkapkan, respons lawan bicara saat mendengarkan informasi yang jujur terbilang sangat positif dan melegakan.

Periset dalam studi menerjemahkan kejujuran dengan berbicara sesuai dengan prinsip, pikiran, dan perasaan masing-masing.

Mereka melakukan serangkaian eksperimen yang memprediksi konsekuensi atau sebab-akibat dari kejujuran dalam setiap aspek kehidupan manusia.

Pada eksperimen pertama, seluruh partisipan diminta untuk benar-benar jujur dengan semua orang yang sehari-hari mereka temui selama tiga hari.

Pada eksperimen kedua, partisipan tetap diwajibkan bersikap jujur dengan rekan kerja dalam satu kelompok selama melakukan sesi tanya jawab.

Pertanyaan yang diajukan oleh masing-masing partisipan kepada rekan kerja merupakan pertanyaan yang cenderung sulit dan pribadi.

Lalu, pada eksperimen ketiga, semua partisipan diminta untuk jujur mengutarakan hal-hal yang mereka tidak suka dari rekan kerja masing-masing.

Awalnya, semua individu yang terlibat

sebagai partisipan berpikir bahwa sesi eksperimen ketiga akan menjadi hari yang menyebalkan dan bisa merenggangkan hubungan dengan rekan kerja.

Ternyata, kekhawatiran tersebut salah. Sebab, penerimaan atas respons dan informasi yang jujur terhadap masing-masing partisipan justru membuat mereka merasa lebih ringan dan bahagia.

Periset menyimpulkan, menghindari kejujuran untuk membuat orang lain merasa baik merupakan keputusan yang keliru.

“Menghindari kejujuran atau menutupinya, Anda akan kehilangan kesempatan berada dalam hubungan sosial yang awet sepanjang waktu,” pungkas periset yang menerbitkan hasil penelitian ini pada Journal of Experiment Psychology: General.

Kebiasaan untuk berkata dan bersikap jujur harus dimulai sedari usia dini. Lingkungan yang tepat untuk mengajarkan kejujuran tentu saja keluarga lewat contoh-contoh positif dari orang tua.

Hasanudin Abdurakhman, seorang doktor bidang fisika terapan dari Tohoku Univeristy, dalam artikelnya bertajuk Mengajarkan Kejujuran pada Anak, menjelaskan bahwa orang dewasa yang sering mengajarkan ketidakjujuran pada anak-anak.

Menurutnya, tanpa disadari, orang dewasa, termasuk orang tua dan lingkungan sekolah anak telah menanamkan gagasan bahwa jujur itu menyakitkan atau memalukan.

Dia memberikan contoh, seperti misalnya, ketika orang dewasa menertawakan anak ketika mengatakan sesuatu yang polos atau yang lebih para menghukum anak padahal sudah mengakui kesalahannya. Alhasil, terbentuk pikiran dalam benak anak bahwa tidak jujur bisa membuat mereka terhindar dari masalah.

Selain membuat pikiran dan hati lebih bahagia, jujur juga efektif dalam menyehatkan kondisi fisik kita.

Dr Arthur Markman, mengatakan bahwa saat seseorang berbohong, maka sistem syaraf tubuh melepaskan hormon stres, kortisol, ke dalam otak. Kemudian, kita akan mempersiapkan strategi melindungi diri dengan menciptakan kebohongan lain untuk menutupinya.

Alhasil, pikiran dan tubuh semakin berada dalam kondisi tertekan dan stres sepanjang waktu. Kondisi ini bisa memicu hipertensi, strok, dan lebih parah lagi serangan jantung.

Penjelasan:

untuk yang tentang perdagangan yang curang cari sendiri ya:|

Semoga membantu:)

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh amandacute6117 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 21 Feb 22