Berikut ini adalah pertanyaan dari brdnr pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Penjelasan :
Kejujuran adalah tanda kesempurnaan iman dan takwa kepada Allah. Kisah sahabat Nabi bernama Ka'ab Bin Malik radhiyallahu 'anhu dapat kita jadikan iktibar (pelajaran) bagaimana beliau berlaku jujur hingga tobatnya diterima Allah.
Kejujuran adalah tanda kesempurnaan iman dan takwa kepada Allah. Kisah sahabat Nabi bernama Ka'ab Bin Malik radhiyallahu 'anhu dapat kita jadikan iktibar (pelajaran) bagaimana beliau berlaku jujur hingga tobatnya diterima Allah.Ka'ab bin Malik, sahabat Rasulullah dari kalangan kaum Anshar. Beliau bernama lengkap Ka'ab bin Malik bin Amru al-Anshari al-Khazraji dan digelari Abu Abdulllah atau Abu Abdurrahman. Dai yang juga Founder Daarut Tauhiid KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) menceritakan kisah Ka'ab Bin Malik ini dalam buku "Karakter Baku, Ikhtiar Membangun Generasi Muda Islam".
Jawaban :
Suatu saat, ketika Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersama para sahabat dan kaum Muslimin dari Kota Madinah hendak berangkat menuju Perang Tabuk menghadapi pasukan Romawi, Ka'ab bin Malik tidak ikut dalam perang itu.
Padahal, Ka'ab bin Malik tidak memiliki uzur saat itu. Usianya belumlah tua dan beliau pun tidak sedang dalam keadaan sakit. Beliau juga bukan golongan orang-orang munafik di Kota Madinah. Ka'ab bin Malik tidak turut serta dalam perang hanya karena faktor kelalaiannya.
Sepulangnya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersama pasukan kaum Muslimin ke Madinah, Ka'ab bin Malik pun menghadap kepada Rasulullah. Sebenarnya ketika itu Ka'ab bin Malik bisa saja menyampaikan alasan-alasan yang dibuat-buat, ia bisa saja mengatakan kedustaan demi menyelamatkan dirinya di hadapan Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
Akan tetapi, Ka'ab bin Malik tidak melakukannya. la justru menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi, mengapa ia tidak turut serta dalam pasukan kaum Muslimin di Perang Tabuk. Ka'ab bin Malik menyampaikan apa adanya secara jujur di hadapan Rasulullah, karena ia tahu sesungguhnya Allah Maha Tahu dan ia mengharapkan ampunan-Nya.
Kemudian, Rasulullah صلى الله عليه وسلم memerintahkan Ka'ab bin Malik untuk menunggu kabar berita yang akan datang berdasarkan wahyu Allah. Tidak hanya itu, Rasulullah pun melarang para sahabat yang lain untuk berbicara dengan Ka'ab bin Malik.
Keadaan itu berlangsung selama 40 hari lamanya. Ka'ab bin Malik menjadi terasing sementara dari para sahabat lainnya dan kaum Muslimin di kota Madinah karena tak seorang pun yang mau berbicara dengannya. Hal ini tentu saja membuat Ka'ab bin Malik merasa terhimpit.
Namun, pada suatu saat selepas shalat subuh, Rasulullah صلى الله عليه وسلم menyampaikan sebuah berita gembira bahwasanya Allah menerima taubat Ka'ab bin Malik dan dua sahabat lainnya yang tidak turut serta dalam Perang Tabuk. Sejak saat itu, Ka'ab bin Malik semakin kuat imannya, semakin besar semangat jihadnya dan semakin kuat kejujurannya.
Ka'ab bin Malik berkata: "Wahai Rasulullah , sesungguhnya Allah menyelamatkan aku dengan kejujuran, dan sesungguhnya termasuk taubatku bahwa aku tidak akan berbicara kecuali yang benar selama hidupku."
Ka'ab bin Malik juga berkata, "Maka demi Allah, Allah tidak pernah memberikan nikmat kepadaku selamanya, setelah memberikan petunjuk Islam kepadaku, yang lebih besar dalam diriku daripada kejujuranku kepada Rasulullah, bahwa aku tidak berbohong kepadanya, lalu (kalau aku berbohong) aku menjadi binasa sebagaimana binasanya orang-orang yang berdusta..."
Maaf klo salah ╥﹏╥
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh MinaF28 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 06 Dec 21