Berikut ini adalah pertanyaan dari rudikartono1010 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Dasar
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
1.Sunan Drajat atau Radem Qasim
Selain Makhdum Ibrahim atau Sunan Bonang, Raden Qasim yang juga putra dari Sunan Ampel dikenang oleh masyarakat di seluruh Tanah Air sebagai Sunan Drajat. Dalam misinya untuk menyebarkan agama Islam di Indonesia, ia menggunakan kegiatan sosial sebagai ujung tombaknya.
Ia mempelopori penyantunan anak-anak yatim dan orang-orang sakit. Selain itu Sunan Drajat banyak berdakwah kepada masyarakat umum. Ia sangat keras sikap dermawan, kerja keras dan meningkatkan kemakmuran rakyat sebagai pengamalan agama Islam.
Wafat di tahun 1522, Sunan Drajat memiliki banyak peninggalan berarti. Di antaranya adalah Pesantren Sunan Drajat di Desa Drajat, Paciran, Lamongan. Ia juga meninggalkan Gamelan Singomengkok, alat musik yang sering ia mainkan. Kini gamelan tersebut disimpan di Musium Daerah Sunan Drajat, Lamongan.
2.Sunan Kudus atau Ja'far Shadiq
berbeda dengan Wali Songo sebelumnya yang umumnya langsung menyentuh masyarakat umum untuk menyebarkan agama Islam, Sunan Kudus memiliki andil yang besar dalam pemerintahan Kesultanan Demak. Perannya adalah sebagai panglima perang, perhatian untuk Sultan Demak, Mursyid Thariqah dan hakim.
Sasaran dakwah Sunan Kudus paling banyak berada di kalangan kaum penguasa dan priyayi Jawa. Peninggalan Sunan Kudus yang terkenal hingga saat ini adalah Masjid Menara Kudus. Masjid ini memiliki keunikan karena arsitekturnya bergaya campuran Hindu dan Islam. Sunan Kudus banyak dipercaya oleh masyarakat wafat pada tahun 1550.
3.Sunan Giri atau Raden Paku atau Ainul Yaqin
Sunan Giri adalah keturunan langsung dari Maulana Ishaq. Selamanya hidup, ia menimba ilmu Islam dari Sunan Ampel dan bersahabat dengan Sunan Bonang. Peran besarnya dalam perkembangan Islam di Pulau Jawa adalah pemerintahan mandiri di Giri Kedaton, Gresik.
Pemerintahan inilah yang selanjutnya memiliki peran sebagai pusat dakwah Islam untuk wilayah Jawa dan Indonesia Timur hingga Maluku. Anaknya, Sunan Giri Prapen berhasil menyebarkan Islam hingga ke Lombok dan Bima.
4.Sunan Kalijaga atau Raden Said
Raden Said atau Sunan Kalijaga adalah anak dari adipati Tuban bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur. Agama Islam ia berasal dari Sunan Bonang. Dari Sunan Bonanglah ia belajar menggunakan kesenian dan kebudayaan sebagai alat untuk menyebarkan agama Islam.
Kesenian yang kerap ia gunakan untuk berdakwah adalah wayang kulit dan tembang suluk. Banyak masyarakat yang memercayai bahwa tembak suluk Lir-Ilir dan Gundul-Gundul Pacul adalah hasil karya Sunan Kalijaga.
5.Sunan Muria atau Raden Umar Said
Raden Umar Said atau Sunan Muria adalah anak dari Sunan Kalijaga. Namanya, Muria, diperkirakan oleh masyarakat sekitar Kota Kudus berasal dari nama gunung, yakni Gunung Muria. Gunung Muria Itulah tempat di mana kini Sunan Muria dimakamkan.
Gaya dakwah Sunan Muria pada umumnya mengambil metode yang digunakan ayahnya, yaitu menggunakan kesenian. Namun, Sunan Muria lebih senang tinggal jauh dari hiruk pikuk kota dan tinggal di daerah terpencil untuk menyebarkan agama. Ia juga turut mengajarkan cara bercocok tanam, jual beli dan melaut kepada rakyat jelata.
6.Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah
Syarif Hidayatullah adalah anak dari Nyai Rara Santang, putri dari raja Pajajaran Raden Manah Rarasa. Ayahnya lain lagi, nama ayah Sunan Gunung Jati adalah Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, tokoh keturunan Bani Hasim dari Palestina. Sunan Gunung Jati belajar agama dari berbagai negara. Sejak usia 14 tahun, ia sudah belajar agama dari para ulama di Mesir.
Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya seorang wali yang menjadi kepala pemerintahan. Ia mendirikan Kasultanan Cirebon atau dikenal dengan Kasultanan Pakungwati dengan restu dari para ulama lainnya untuk menyusul berdirinya Kesultanan Bintoro Demak. Ia memanfaatkan untuk menyebarkan agama Islam dari pesisir Cirebon hingga pedalaman Pasundan.
Di usia 89 tahun, Sunan Gunung Jati diri dari pemerintahan untuk fokus berdakwah. Tampuk kekuasaan diserahkan pada Pangeran Pasarean. Ia meninggal di tahun 1568 pada usia 120 tahun dan dimakamkan di Gunung Sembung, Gunung Jati.
sekiranya terima gaji... hhaha
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Ryuzyy dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 16 Aug 22