Pengembangan teks yang mengandung amil jawazim

Berikut ini adalah pertanyaan dari Aksiisna123 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Dasar

Pengembangan teks yang mengandung amil jawazim

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

I’rab dasar dari fi’il mudhari adalah rafa’. Dalam keadaan tertentu bisa berubah jadi nashab atau jazm. Untuk bisa menerapkan i’rab jazm pada fi’il mudhari harus ada yang namanya amil jawazim.

Jawazim jama’ dari kata jazim yang artinya menjadikan jazm. Amil jawazim adalah kata yang menjazmkan fi’il mudhari’. Sebelum ke materi amil jawazim, kita review dulu tentang i’rab jazm pada fi’il mudhari. Ciri jazm ada dua macam yaitu sukun dan membuang huruf.

- Sukun

Pada fi’il mudhari yang huruf akhirnya shahih. Contoh:

لَمْ اَكُنْ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

- Membuang huruf

Pada fi’il mudhari yang diakhiri huruf nun atau huruf ilat. Contoh:

لَمْ تَكُوْنُوْا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

لَا تَخْشَ

Amil jawazim jumlahnya ada 18, yaitu:

لَمْ - لَمَّا – أَلَمْ – أَلَمَّا - ل الامر - لَا - إِنْ - مَا - مَنْ - مَهْمَا – إِذْ مَا - أَيُّ - مَتَى - أَيْنَ - أَيَّانَ - أّنَّى - حَيْثُمَا - كَيْفَمَا

Yang 18 dibagi dua. Ada yang menjazmkan satu fi’il dan ada yang menjazmkan dua fi’il.

Amil yang menjazmkan satu fi’il adalah:

لَمْ - لَمَّا – أَلَمْ – أَلَمَّا - ل – لَا

Sisanya bisa menjazmkan dua fi’il.

Berikut penjelasan singkatnya:

1. (لَمْ)

Artinya tidak dan untuk menafikan sesuatu yang telah lalu dan bisa sampai zaman akan datang. Contoh:

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ

Artinya: Tidak beranak dan tidak diperanak.

2. (لَمَّا)

Artinya belum. Digunakan untuk menafikan suatu keadaan dari dahulu sampai dikatakan pernyataan tersebut. Contoh:

بَلْ لَمَّا يَذُوْقُوا عَذَابِ

Artinya: tetapi mereka belum merasakan azab(-Ku).

3. (اَلَمْ)

Artinya bukankah. Contoh:

اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ

Artinya: bukankah kami telah melapangkan dadamu?

4. (أَلَمَّا)

Artinya belumkah atau apakah belum. Contoh:

أَلَمَّا أُحْسِنْ إِلَيْكَ

Artinya: Apakah aku belum berbuat baik kepadamu.

5. (ل)

Artinya hendaknya. Disandingkan fi’il mudhari dengan fa’il dhamir ghaib. Contoh:

فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

Artinya: hendaknya (dia) berkata yang baik atau diam saja!

6. (لَا)

Artinya jangan. disandingkan dengan fi’il mudhari dengan fa’il mukhathab. Contoh:

لَا تُفْسِدُوْا فِي الْأَرْضِ

Artinya: jangalah berbuat kerusakan di bumi!

Dari nomor 7, amilnya bisa menjazmkan dua fi’il namun dengan syarat harus jumlah syarat dan jawabnya. Amil-amil dibawah ini bisa menjazmkan fi’il mudhari yang ada pada jumlah syarat dan juga fi’il mudhari pada jumlah jawab.

7. (إِنْ)

Artinya jika. Contoh:

وَإِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْ أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللهُ

Artinya: Jika kalian nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu.

8. (مَا)

Artinya tidaklah. Contoh:

مَا نَنسَخْ مِنْ آيَةٍ أَوْ نُنسِهَا نَأْتِ بِخَيْرٍ مِّنْهَا أَوْ مِثْلِهَا

Artinya: Tidaklah Kami membatalkan suatu ayat atau Kami Hilangkan dari ingatan, pasti Kami ganti dengan yang lebih baik atau yang sebanding dengannya.

9. (مَنْ)

Artinya barang siapa. Contoh:

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

Artinya: Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.

10. (مَهْمَا)

Artinya setiap kali.

وَقَالُوْا مَهْمَا تَأْتِنَا بِهِ مِنْ آيَةٍ لِّتَسْحَرَنَا بِهَا فَمَا نَحْنُ لَكَ بِمُؤْمِنِيْنَ

Artinya: Dan mereka berkata (kepada Musa), “Bukti apa pun yang engkau bawa kepada kami untuk menyihir kami, kami tidak akan beriman kepadamu.”

Penjelasan:

semoga membantu

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh arininuranggraeni4 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 19 Feb 23