apakah hukum masuk kedalam ka'bah saat ibadah haji​

Berikut ini adalah pertanyaan dari fatihadamdel pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Dasar

Apakah hukum masuk kedalam ka'bah saat ibadah haji​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Pada masa tenang sebelum Pemilu ini berbagai komentar meluas di media sosial ketika Presiden Jokowi yang tengah umrah masuk ke dalam Ka’bah. Kontraoversi pun timbul, Ada yang menyebut pecitraan ada yang menyebut bukti sebuah ketulusan iman. Yang pasti, seperti di nasihatkan Imam Al Ghazali: Siapa pun hendaknya berprasangka baik kepada batin dan sikap seseorang. Maka semua pihak hendaknya mendoakannya dengan hati yang jernih soal ini.

Mengomentari syair bertema masuk atau mencari Tuhan di dalam Ka’bah ada komentar yang menarik dari penyair sufi dan guru besar filsafat Kebudayaan Islam, Prof DR Abdul Hadi WM. Sosok ini dirasa tepat untuk mencari tahu apa pesan dan arti syair dari Hamzah Fansuri tersebut Apalagi dia secara khusus menulis disertasi tentang karya dan pengaruh kepenyairan Hamzah Fansuri yang makamnya terletak di kawasan tepian pantai Aceh Utara itu.

Abdul Hadi menegaskan, sebenarnya hati manusia adalah Ka'bah di dalam ‘jagat kecil ‘ setiap diri manusia yang beriman. Sedangkan sosok Ka’bah yang berada di Masjidil Haram, Makkah, itu adalah adanya lambang tauhid. Makanya bentuk bangunanya kubus, yakni berarti sebuah bentuk kokoh. Di bolak-balik pun kubus ya tetap kubus.

‘’Di sinilah maka orang yang imannya teguh hatinya dilambangkan kokoh seperti Ka'bah,'' kataya.

photo

Presiden Soeharto mencium Hajar Aswad sebelum masuk ke Ka'bah. (fotO: Google.com)

Sedangkan, kata Abdul Hadi, dalam tradisi kazanah sastra sufi meski ada iman di lambangkan kokoh seperti Ka’bah, namun ada iman yang dilambangkan laksana gelas bening atau kristal yang sangat mudah pecah. Iman yang dilambangkan dalam model ini adalah iman yang lemah atau iman yang gampang berubah-ubah.

‘’Jadi kalau iman yang kokoh digambarkan dengan sosok Ka'bah, dalam dunia sufisme iman yang lemah dilambangkan seperti gelas kristal itu. Menariknya lagi, kalau nanti iman yang gampang berubah itu berubah menjadi kokoh, maka iman dengan sebutan gelas kristal bening ini pun berubah membatu batu laksana batu hitam, yakni laksana batu hajar aswad yang ada dalam Ka'bah. Nah seperti itulah hubungan perlambang antara kokohnya iman seseorang yang dilambangkan dengan Ka’bah,’’ tegasnya.

Alhasil, lanjut Abdul Hadi, maka harus cermat betul bila ingin memahami syair Hamzah Fansuri itu. Makna syairnya 'berjumpa di dalam rumah', maksudnya itu rumah kalbunya. Sedangkan kalimat syairnya yang berbunyi ‘dari Barus ke Qudus itu maksudnya pencapaian perjalan spiritual melalui shalat tahajud. Dan dalam hal ini Fansuri melambangkan ibadah shalat malam itu bagi setiap Muslim laksana perjalanan Nabi Muhammad SAW sewaktu Isra’ Mikraj.

‘’Nah jelas sekarang, Dalam syair itu Hamzah Fansuri itu dia berpesan kepada setiap orang bahwa shalat dan shalat tahajud itu sebenarnya ’mikraj’-nya orang Islam. Fansuri terlihat mencoba melakuka i’tiba (mencontoh) kepada Rasullah SAW yang melakukan perjalanan darat (Isra’) dari Makkah ke Yerusalem dan ‘Mi’raj ke langit (shidratul muntaha) dalam sekejap di tengah malam. Sedangkan Hamzah Fansuri mencoba meniruannya dengan melakukan perjalan dari rumahnya ke Al Quds atau Yerusalem (Masjidil Aqsha),’’ ungkapnya.

Lalu apa istimewanya masuk ke Ka’bah yang ada di Makkah. Jawabnya tentu saja ada karena tidak setiap Muslim yang pergi haji atau umrah bisa masuk ke dalamnya. Masuk ke dalam Ka’bah itu jelas ada aturannya dan tidak semua orang bisa masuk memang. Semua harus mendapat izin dari Imam Masjid Masjidil Haram. Dan pemegang kunci pintu Ka'bah itu adalah orang khusus yang merupakan para 'dzuriyat' pemegang kunci tersebut yang dahulu ditunjuk langsung Rasullah SAW.

‘’Setiap tanggal tertentu dalam periode watu per tiga bulan, ruangan dalam Ka’bah selalu dibersihkan. Kain penutup (kiswah) juga setiap tanggal menjelang puncak haji, 8 Dzulhijjah, juga selalu diganti. Saat itu pintu Ka’bah dibuka. Tapi memang tidak semua orang bisa masuk. Kalau seorang kepala negara pasti diizinkan masuk ke dalam. Ini tak hanya terjadi sekarang, tapi sudah dari dahulu atau sudah jadi tradisi,’’

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh riaambau dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 12 Aug 23