Berikut ini adalah pertanyaan dari tsalistakhilyaamani pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Dasar
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Penjelasan:
Cara membuat susunan Naibulfail
( فَإِنْ كَانَ الفِعْلُ مَاضِبًا, ضُمَّ اَوَّلُهُ وَكُسِرَ مَا قَبْلَ أَخِرِهِ وَاِنْ كَانَ مُضَارِعًا ضُمَّ اَوَّلُهُ وَفُتِحَ مَا قَبْلَ اَخِرِهِ ).
Apabila fi’i tersebut terdiri dari fi’il madly, maka huruf pertamanya didlomahkan, dan huruf yang sebelum akhirnya dikasrohkan. Dan apabila piilnya terdiri dari pi’il mudlori, maka huruf pertamanya didlomahkan, dan huruf yang sebelum akhirnya difatahkan”.
Pertama-tama kita membuat susunan fi’il, fa’il, dan maf’ul bih. Setelah itu , buang fa’ilnya, lalu maf’ul menempati tempat fa’il yang dibuang tadi, sambil dirofakan, kemudian fi’ilnya harus dimabni maf’ulkan. Adapun tentang cara memabni maf’ulkan ada dua ketentuan:
Baca Juga : Isim Mufrad
1). Kalau fi’il madly caranya adalah:
ضُمَّ اَوَّلُهُ وَكُسِرَ مَا قَبْلَ أَخِرِهِ
“Dlomahkan huruf yang pertama dan kasrohkan huruf yang sebelum akhir”.
Contoh:
ضَرَبَ ضُرِبَ
قَتَلَ قُتِلَ
قَرَأَتْ فَاطِمَةُ الرِّسَالَةَ قُرِأَتْ الرِّسَالَةُ
2). Kalau fi’il mudlori, caranya adalah:
ضُمَّ اَوَّلُهُ وَفُتِحَ مَا قَبْلَ اَخِرِهِ
“Didlomahkan huruf yang pertama dan fathahkan huruf yang sebelum akhir”.
Contoh:
يَضْرِبُ يُضْرَبُ
يَنْصُرُ يُنْصَرُ
يَكْتُبُ مُحَمَّدٌ الدَّرْسَ يُكْتَبُ الدَّرْسُ
يَسْرِقُ السَّارِقُ المَتَاعَ يُسْرَقُ المَتَاعُ
Inilah yang dinamakan fi’il mabni maf’ul yang suka disebut dengan fi’il mabni majhul, kebalikannya adalah fi’il mabni fa’il atau disebut fi’il mabni ma’lum.
Baca Juga : Jumlah Mufidah
Pembagian Naibul Fa’il
(وَهُوَ عَلَى قِسْمَيْنِ ظَاهِرٌ وَمُضْمَرٌ )
Naibul Fa’il Dhohir
( فَالظَّاهِرُ نَحْوُ قَوْلِكَ ضُرِبَ زَيْدٌ وَيُضْرَبُ زَيْدٌ وَاُكْرِمَ عُمْرٌ وَيُكْرَمُ عَمْرٌ )
Contoh Naibul fa’il :
وَيُضْرَبُ زَيْدٌ Amar telah dipukul ضُرِبَ زَيْدٌ
وَيُكْرَمُ عَمْرٌ Amar telah dihormati وَاُكْرِمَ عُمْرٌ
Naibul fai’l Dlomir
( وَالمُضْمَرُ اِثْنَا عَشَرَ نَحْوُ قَوْلِكَ ضُرِبْتُ ضُرِبْنَا وَضُرِبْتَ وَضُرِبْتِ وَضُرِبْتُمَا وَضُرِبْتُمْ وَضُرِبْتُنَّ وَضُرِبَ وَضُرِبَتْ وَضُرِبَا وَضُرِبُوا وَضُرِبْنَ ).
Dia telah dipukul ضُرِبَ Saya telah dipukul ضُرِبْتُ
Dia (pr) telah dipukul ضُرِبَتْ Kami telah dipukul ضُرِبْنَا
Dia berdua telah dipukul ضُرِبَا Kamu telah dipukul ضُرِبْتَ
Mereka telah dipukul ضُرِبُوا Kamu berdua telah dipukul ضُرِبْتُمَا
Mereka (pr) telah dipukul ضُرِبْنَ Kamu sekalian telah dipukul ضُرِبْتُمْ
Kamu sekalian ( pr) telah dipukul ضُرِبْتُنَّ
Catatan:
* Apabila naibul fa’ilnya muannats, maka fi’ilnya juga harus muannats begitu juga kalau naib failnya mudzakar, maka fi’ilnya harus mudzakar. Contoh:
اُكْرِمَتْ الوَالِدَةُ – اُسْتُعِرَتْ إِنْدُوْنِيْسِيَا
تُكْرَمُ الوَالِدَةُ – تُسْتَعْمَرُ إِنْدُوْنِيسِيَا
* Ketentuan untuk naib fail sama halnya seperti pada ketentuan fi’il fa’il.
Baca Juga = https://passinggrade.co.id/naibul-fail/
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Prinncessa dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 14 Aug 23