Jawaban:

Naufal bisa menjawab seperti :

Temanku adalah saudaraku beda agama, untukku agamaku dan untuknya agamanya. Selagi masing - masing kami tidak merusak agama yang dianut, maka tentu saja tidak apa - apa untuk terus berteman. Saya menghormati dan menghargai keyakinan dia, begitupun dia yang juga menghargai dan menghormati keyakinannya.

Penjelasan:

seorang Muslim juga harus memahami makna yang ada di dalam surat Al Kafirun. Pada awal surat ini berisi penjelasan tentang perintah Allah SWT. kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengajarkan dan menyampaikan ajaran agama Islam.

Kemudian, surat tersebut menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak menyembah apa yang orang-orang kafir sembah. Sebaliknya, orang-orang kafir juga tidak menyembah Tuhan yang Nabi Muhammad SAW sembah, yaitu Allah SWT. Hal ini menunjukkan bahwa agama Islam membebaskan seseorang untuk beragama apa pun, karena masing-masing kita akan mempertanggungjawabkannya di akhirat kelak.

Dengan demikian, isi pokok dari surat tersebut adalah sebagai berikut.

• Sikap tegas kepada orang-orang kafir bahwa seorang Muslim tidak menyembah apa yang mereka sembah.
• Sikap toleransi kepada orang yang menganut agama yang berbeda dalam hal sosial, bukan dalam akidah dan ibadah.
• Sikap tegas kebebasan dalam beragama, saling menghargai, dan menjalankan ibadah menurut agama masing-masing.

Untuk lebih jelas lagi dapat di baca di :

https://id.theasianparent.com/kandungan-surat-al-kafirun