Meyakini adanya nabi dan rasul Allah juga berarti mengakui dan menerima bahwa ajaran dan tuntunan yang disampaikan oleh para nabi dan rasul adalah pedoman hidup yang harus diikuti oleh umat manusia agar dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Dalam surat Al-Hujurat ayat 1, Allah SWT berfirman:

Arab: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Latin: Yaa ayyuhalladzina aamanu laa tuqaddimu bayna yadayillahi wa rasulihi wattaqullaha innallaha sami'un 'aliim

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Dari ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa iman kepada rasul juga merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan patuh terhadap ajaran-Nya yang disampaikan melalui para rasul.