Berikut ini adalah pertanyaan dari 06mjamhuri pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Dasar
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Abu Ja’far ath-Thabari menjelaskan dalam tafsirnya, ia mengatakan bahwa para ulama berbeda pendapat perihal yang dimaksud “sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu” di atas. Ada ulama yang menyatakan, penekanan tasybih atau perumpamaan di sana adalah kewajiban puasanya. Ada juga yang mengatakan orang-orang yang berpuasanya.
Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili dalam tafsirnya juga menjelaskan bahwa maksud dari “sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu” disini adalah berkenaan dengan kewajiban puasa, bukan tata caranya. Berdasarkan pandangan para mufassir di atas, ada dua hal yang akan penulis bahas. Pertama, kewajiban puasa bagi umat terdahulu. Kedua, cara berpuasanya orang-orang terdahulu.
Pertama, kewajiban puasa bagi umat terdahulu. Mengutip dari Musa ibn Harun, dari ‘Amr ibn Hammad, dari Asbath, dari al-Suddi. Ath-Thabari menyatakan, “Maksud orang-orang sebelum kita adalah kaum Nasrani. Sebab, mereka diwajibkan berpuasa Ramadhan. Mereka tidak boleh makan dan minum setelah tidur (dari waktu isya hingga waktu isya lagi), juga tidak boleh bergaul suami-istri. Ternyata, hal itu cukup memberatkan bagi kaum Nasrani (termasuk bagi kaum Musliminin pada awal menjalankan puasa Ramadhan).
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh arhihutahaean5 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 02 Aug 23