Jawaban:

Selama pandemi Covid-19 di Kota A ketika hampir seluruh warga tidak diperbolehkan keluar rumah selama tiga bulan, kemungkinan akan terjadi perubahan pada harga keseimbangan suatu barang sekunder, seperti sepatu.

Dalam kondisi pandemi, terjadi penurunan aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat yang signifikan. Banyak toko dan pusat perbelanjaan tutup, dan konsumsi masyarakat terhadap barang non-kebutuhan seperti sepatu mungkin mengalami penurunan drastis. Akibatnya, permintaan terhadap sepatu dapat menurun secara keseluruhan.

Dalam situasi ini, produsen dan penjual sepatu mungkin akan menghadapi kesulitan dalam menjual produk mereka, sehingga mungkin akan ada kelebihan pasokan (oversupply) sepatu di pasaran. Untuk mengurangi kelebihan pasokan dan menghindari kerugian, para penjual mungkin akan menurunkan harga sepatu untuk menarik konsumen yang masih memiliki daya beli.

Dengan penurunan permintaan dan kemungkinan penurunan harga sepatu, maka harga keseimbangan suatu barang sekunder seperti sepatu di Kota A selama pandemi Covid-19 kemungkinan akan mengalami penurunan. Hal ini dapat dijelaskan oleh prinsip dasar ekonomi bahwa penawaran dan permintaan berpengaruh terhadap harga suatu barang, dan perubahan dalam faktor-faktor ekonomi seperti pandemi dapat mempengaruhi harga keseimbangan barang tersebut.